EBT Bakal Superior, RI Hadapi Transisi Energi

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
Kamis, 24/02/2022 10:31 WIB
Foto: Darmawan Prasodjo dalam acara Energy Outlook 2022 (Tangkapan layar CNBC TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan energi baru terbarukan akan menjadi superior di masa mendatang dengan adanya inovasi teknologi yang membuatnya lebih murah. Untuk mencapai energi murah dan bersih pada 2060, jika ingin mempercepat pada 2050 menurutnya dibutuhkan banyak dukungan dan akan ada masa transisi.

"Banyak pembangkit yang kontak dengan swasta akan selesai 2056, sudah dibahas juga fokus pada PLTU 2030-2035 membuka opsi-opsi PLTU yg pensiun di 2056 bisa ke 2050. Ini masih jadi bahan diskusi," kata Darmawan dalam Energy Outlook 2022 yang ditayangkan CNBC Indonesia, Kamis (24/2/2022).

Dia mengatakan pertumbuhan pasar kelistrikan per tahunnya mencapai 4,6%, dan pada 2060 diperkirakan kebutuhan listrik bisa mencapai 1.080 terawatt, sementara penambahan kapasitas 230-250 gigawatt.


"Kalau dihitung capexnya tinggi untuk EBT daripada PLTU, tapi bahan bakar 0 dan operaasi kecil. Dibutuhkan investasi Rp 7.000-8.000 triliun dan sudah didiskusikan dengan ESDM. Saat ini biaya mahal dengan kondisi saat ini, tapi dengan inovasi teknologi bisa lebih murah," ujarnya.

Pemerintah mendorong agar PLN bersama-sama bisa menjadi bagian kekuatan inovasi, sehingga tidak ada lagi anggapan bahwa energi kotor itu yang murah dan energi bersih mahal.

"Jadi dilema, EBT bisa tapi nanti akan membebani APBN dengan cukup berat, padahal banyak porsi lain, jadi harus berinovasi. Jadi lelang dari diesel dan impor jadi EBT dengan baterai, unlock kekuatan inovasi, harga semakin turun," kata Darmawan.


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sengketa Pulau Tujuh, Gubernur Babel Gugat Mendagri