Proyek Kereta Cepat JKT-BDG Kian Dikebut, Begini Updatenya!

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
14 February 2022 19:14
Melihat progres pembangunan proyek KCIC di Tunel 6 Cikalong Wetan, Jawa Barat, Kamis, 27/1. Tunnel 6 yang berlokasi di kawasan Cikalong Wetan menjadi salah satu tunnel terpanjang dengan panjang 4.478 meter. Tunnel ini menjadi salah satu tunnel yang ditargetkan dalam waktu dekat akan tembus karena progres konstruksi sudah mencapai 97,01 persen. Proyek yang membentang dari Halim, Jakarta hingga Tegalluar, Bandung ini direncanakan melakukan trial run pada akhir tahun 2022. Tak hanya itu, uji coba KCJB juga diusulkan untuk jadi bagian dari kegiatan kunjungan G20.

“Saat ini progres KCJB terus berjalan dan sudah mencapai 79,90%. Kami akan terus melakukan upaya  maksimal untuk mewujudkan trial run di akhir tahun 2022,” tutur Presiden Direktur KCJB, Dwiyana Slamet Riyadi.

Rencana ini juga didukung oleh fakta di lapangan bahwa progres KCJB di semua lini konstruksi sudah mendekati 100 persen. Secara garis besar, progres proyek KCJB untuk konstruksi jembatan KCJB sudah mencapai 89,30%, Subgrade 78,41%, dan Tunnel 98,07%.

Produksi Electric Multiple Unit (EMU) KCJB yang dilakukan di CRRC Sifang, Tiongkok pun sudah mencapai 85%. Artinya, 7 dari 11 unit EMU atau kereta yang akan digunakan untuk KCJB sudah selesai diproduksi.

Selain EMU, Comprehensive Inspection Trail (CIT) untuk kebutuhan maintenance dan uji coba KCJB juga sudah selesai dibuat. EMU atau kereta dan CIT untuk Kereta Cepat ini sendiri direncanakan akan tiba di Indonesia pada pertengahan 2022. 
 (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Suasana Aktivitas Pembangunan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Tunel #6, Cikalong Wetan, Jawa Barat, Kamis, (27/1/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memastikan tengah mempersiapkan instalasi rel (track laying) untuk mempercepat pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Presiden Direktur PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi melalui keterangan resminya, Senin (14/2/2022), mengemukakan alat pemasangan rel kereta cepat sudah dilakukan.

"Satu unit diesel locomotive sudah dilakukan tes dan bisa beroperasi dengan baik. Lalu ada 4 unit diesel locomotive lainnya, 76 flat car dan 16 hopper car yang akan menunjang proses track laying," kata Dwiyana.

Dwiyana mengatakan pengerjaan track laying tidak hanya terlihat pada kesiapan peralatan instalasi. Seluruh alat untuk kebutuhan track laying seperti slab track, ballast dan pengelasan rel pun sudah hampir rampung tanpa hambatan.

Adapun rangkaian rel KCJB yang saat ini sedang dalam proses welding di fasilitas welding factory Depo Tegalluar, sudah mencapai 217,5 km atau 67% dari target.

Artinya Depo Tegalluar telah berhasil menyambungkan 872 batang rel yang masing-masing memiliki panjang 500 meter. Dengan progres ini, kebutuhan rel KCJB yang tersisa tinggal 296 batang rel dengan panjang 500 meter.

Terkait dengan lintasan KCJB berjenis ballast, KCIC memiliki dua ballast factory dengan kapasitas hingga 20.000m3 per bulan di Sumedang dan Cianjur. Hingga saat ini, produksi Ballast di kedua pabrik ini sudah mencapai 300.000m³ lebih.

"Kami optimis dengan kapasitas produksi yang besar, pemasangan bantalan untuk track berjenis ballast akan lancar jadi pengerjaan track laying dapat berjalan cepat tanpa hambatan," tegasnya.

Dwiyana menegaskan berbagai persiapan yang dilakukan untuk proses track laying atau pemasangan track proyek KCJB ini sebagai bentuk percepatan pembangunan yang dilakukan.

"Hingga saat ini kami terus berusaha melakukan yang terbaik agar proyek KCJB ini dapat secepatnya memasuki tahapan uji coba dan beroperasi sesuai dengan target yang sudah ditetapkan," ujarnya.

Sebagai informasi, sebanyak 24.606 bantalan rel beton dari total 30.117 pcs yang dibutuhkan untuk proyek KCJB sudah selesai diproduksi.

Bantalan rel beton yang dibuat ini merupakan salah satu hasil dari transfer teknologi yang terjadi selama proses pembangunan proyek KCJB dari kontraktor asal China pada kontraktor Indonesia.

Kontraktor Sinohydro sebelumnya memproduksi bantalan rel tersebut sambil melakukan transfer teknologi pada kontraktor lokal dalam hal ini WIKA Beton.

Dari total 30.117 pcs bantalan rel beton, sebanyak 15.331 pcs diproduksi oleh Sinohydro dan sudah selesai diproduksi. Sementara sisanya sebanyak 14.786 pcs diproduksi oleh WIKA Beton.

Hingga saat ini WIKA Beton sudah menyelesaikan 9.275 pcs slab track. Ditargetkan seluruh slab track selesai dibuat pada Mei 2022. 


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Fakta Terbaru Kereta Cepat China Jkt-Bdg yang Disuntik APBN

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular