Internasional

Alamak AS 'Kepanasan'! Inflasi 7,5%, Tertinggi 40 Tahun

sef, CNBC Indonesia
11 February 2022 06:10
Demonstrators protest Friday, June 5, 2020, near the White House in Washington, over the death of George Floyd, a black man who was in police custody in Minneapolis. Floyd died after being restrained by Minneapolis police officers.. (AP Photo/Carolyn Kaster)
Foto: Amerika Serikat (AP/Carolyn Kaster)

Jakarta, CNBC Indonesia - Inflasi di Amerika Serikat (AS) makin tinggi. Dalam pengumuman indeks harga konsumen (IHK) terbaru Kamis (10/2/2022) waktu setempat, AS mencatat semua item naik 0,6% pada Januari, dan mendorong inflasi tahunan sebesar 7,5%.

Ini merupakan kenaikan terbesar sejak Februari 1982 alias 40 tahun. Bahkan, lebih tinggi dari perkiraan Wall Street, di mana analis memperkirakan inflasi 7,2%.



Dalam pengumuman Departemen Tenaga Kerja, inflasi inti laik 6%, di atas ekspektasi. Ini memperbesar peluang kenaikan suku bunga bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) di bulan Maret nanti.

Secara persentase, bahan bakar minyak naik paling tinggi di Januari. Melonjak 9,5% dari 46,5% (yoy).

Kenaikan juga didorong biaya kendaraan, tempat tinggal. Biaya makanan sendiri melonjak 0,9% untuk bulan Januari dan naik 7% selama setahun terakhir.

"Dengan lonjakan inflasi mengejutkan pada Januari, pasar terus khawatir tentang The Fed yang agresif," kata ahli strategi alokasi aset di LPL Financial, Barry Gilbert, dikutip AFP.

"Sementara segalanya mungkin mulai membaik, kecemasan pasar tentang potensi pengetatan The Fed tidak akan hilang sampai ada tanda-tanda yang jelas bahwa inflasi akan terkendali."

Sebelumnya, Gedung Putih juga memperkirakan inflasi tahunan yang tinggi dalam konferensi pers sehari sebelum pengumuman. Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan angka di atas 7% tak akan mengejutkan.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan China atau Rusia, 'Musuh dalam Selimut' Teror AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular