Internasional

Ngeri! Ini Update Terbaru AS Soal Ketegangan Ukraina

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
08 February 2022 20:28
FILE - In this Feb. 4, 2021 file photo, Secretary of State Antony Blinken speaks at the State Department in Washington.  The Biden administration’s early efforts to resurrect the 2015 Iran nuclear deal are getting a chilly early response from Tehran. Though few expected a breakthrough in the first month of the new administration, Iran’s tough line suggests a difficult road ahead.(AP Photo/Evan Vucci, File)
Foto: Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken (AP Photo/Evan Vucci,)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) kembali mempertegas pandangannya bahwa Rusia sebentar lagi akan melaksanakan invasi ke Ukraina. Hal ini tetap disuarakan meskipun beberapa pihak menentang tuduhan tersebut.

Dalam sebuah sesi pers, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa tuduhan ini dialamatkan dengan bukti. Ia menambahkan Rusia telah melakukan penumpukan besar-besaran pasukannya di dekat wilayah kekuasaan Kiev.

"Ini bukan alarmisme. Ini hanya fakta," katanya dikutip AFP, Senin (7/2/2022).

Sebelumnya, hal ini juga dipertegas oleh juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price. Ia mengatakan publikasi yang dilakukan oleh intelijen AS merupakan tanda bahwa hal ini benar adanya.

"Jika Anda meragukan kredibilitas pemerintah AS, pemerintah Inggris, pemerintah lain, dan ingin mencari hiburan dalam informasi yang dikeluarkan Rusia ...," kata Price dalam sebuah sesi konferensi pers.

Dalam beberapa hari terakhir, pemerintahan Presiden Joe Biden membocorkan apa yang dianggap intelijen AS sebagai situasi terkini di perbatasan. Dalam laporan itu, disebutkan Rusia telah memiliki 110.000 tentara di perbatasan dengan Ukraina. Ini merupakan 70% dari kapasitas invasi penuh.

Di sisi lain, Rusia telah membantah tuduhan invasi itu. Moskow berdalih pasukan itu hanya digerakkan untuk melindungi kepentingan Rusia bila memang Ukraina akan menjadi anggota pakta pertahanan NATO yang notabenenya merupakan rival negara itu. Bahkan, Rusia tidak akan mundur bila Ukraina tetap menjadi anggota NATO

Sementara itu, Ukraina sendiri menyebut bahwa pengajuannya kepada NATO adalah untuk mendapatkan bantuan dari pakta pertahanan pimpinan AS itu untuk melawan pasukan separatis lainnya di wilayah Donbass dan Luhansk agar tidak lepas lagi seperti Krimea pada 2014 lalu. Wilayah Krimea sendiri jatuh ke tangan milisi pro-Rusia dan saat ini menjadi wilayah integral milik Moskow.


(tps/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hubungan Rusia-Ukraina Memanas, Putin Diawasi Ketat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular