
Mengenal Nord Stream 2, 'Senjata' Baru AS Hajar Rusia

Menggunakan Nord Stream 2 sebagai "jurus mau" memukul Rusia sebenarnya sudah didengungkan sejumlah pihak. Salah satunya mantan Duta Besar Jerman untuk AS, Wolfgang Ischinger.
"Saya pikir saluran pipa tersebut merupakan item utama bagi kami, jika kami menanganinya dengan cerdas," katanya dimuat CNBC International.
"Jika kita (Jerman) harus menutup proyek pipa ini, Rusia pasti akan kehilangan. Anda tahu, puluhan miliar dolar atau euro ke depan," tegasnya lagi.
Namun ia menegaskan, Barat tetap perlu hati-hati. Apalagi, melansir Eurostat, sekitar 43% total impor gas Eropa berasal dari Rusia.
AS pun disebut tengah memutar otak untung mengisi kekosongan pasokan gas dengan LNG jika kekurangan pasokan terjadi. LNG dari Qatar misalnya jadi salah satunya.
Di sisi lain Rusia juga mulai melebarkan ketergantungan pendapatan bahan bakar fossilnya ke negara lain. Salah satunya China.
Pekan lalu, kedua negara menyetujui kontrak 30 tahun untuk memasok gas ke China dan membangun jaringan pipa baru. Tetapi, mengutip The Guardian, UE tetap menjadi pelanggan yang menguntungkan untuk saat ini.
(sef/sef)[Gambas:Video CNBC]
