Jika Perang Dunia III Meletus (Amit-amit), Segera Borong Emas

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
07 February 2022 15:00
FILE PHOTO: Gold bullions are displayed at GoldSilver Central's office in Singapore June 19, 2017. Picture taken June 19, 2017.  REUTERS/Edgar Su/File Photo
Foto: REUTERS/Edgar Su

Jakarta, CNBC Indonesia - Eskalasi geopolitik dunia kian panas di mana Rusia dan Ukraina saat ini jadi pusat konflik, alarm perang pun berbunyi. Di balik tensi geopolitik yang panas, ternyata ada aset komoditas yang akan diuntungkan. Apa itu?

Perlu diketahui, perang berdampak negatif terhadap ekonomi suatu negara karena kerusakan, pengangguran yang melonjak, anggaran pemerintah fokus untuk perang, dan ujungnya adalah ekonomi tumbang.

Keadaan suatu negara yang kacau-balau akibat perang membuat investor angkat koper dan dana mengalir ke tempat yang lebih aman, yaitu emas.

Emas jadi tempat perlindungan aset agar nilainya tidak rusak karena perang. Dalam sejarah dunia tercatat beberapa kejadian yang menyebabkan lonjakan harga emas dunia akibat perang.

Saat Perang Dunia I, harga emas dunia mencapai US$ 536,69/ troy ons pada April 1915. Setelah perang reda, harga emas pun ambrol dan mencapai harga terendah di US$ 275,2/troy ons.

Lebih dari 50 tahun berselang, harga emas dunia melejit hingga 290% sejak Desember 1970 hingga mencapai level tertinggi pada Maret 1974. Saat itu puncak harga emas berada di US$ 999,67/troy ons. Aset safe haven ini meroket karena perang Timur Tengah yang pecah pada 1973.

Sementara pada dekade 2000-an, ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Irak pada membuat harga emas melambung hingga 50% dalam kurun waktu setahun.

Harga EmasSumber: macrotrends

Emas dijuluki sebagai aset safe haven karena menawarkan perlindungan bagi investor dari keadaan ekonomi yang tak pasti atau krisis. Sebab emas memiliki pergerakan harga yang stabil dan minim risiko sehingga cocok sebagai aset lindung nilai.

Lagipula, perang juga akan menyebabkan inflasi yang meroket lantaran pemerintah yang akan getol mengeluarkan duit demi menang perang. Selain itu, produksi akan mandek sehingga menyebabkan barang atau jasa menjadi langka. Ketika terjadi kelangkaan maka harga akan meningkat.

Inflasi melesat mengakibatkan mata uang menjadi tidak ada nilainya. Inilah alasan kenapa investor akhirnya berburu emas saat perang mengancam.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sinyal Krisis Semakin Kuat, Emas Menuju Rp 2 Juta per Gram!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular