
Sederet Kabar Baik dari WHO Hingga Luhut Soal Omicron, Simak!

Jika melihat data setidaknya dalam satu minggu terakhir, sebaran varian Omicron memang cukup menyeramkan. Kasus Covid-19 di Indonesia yang mulai terkendali, kini perlahan tapi pasti mengalami lonjakan.
Meski demikian, bukan berarti tidak ada kabar baik. Varian Omicron memang menginfeksi lebih cepat, namun pasien yang terjangkit varian tersebut mengalami gejala ringan.
Hal tersebut dikemukakan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers evaluasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) awal pekan ini.
"Yang kasusnya berat, sedang kritis, membutuhkan oksigen itu sekitar 8%," kata Budi Gunadi, seperti dikutip Rabu (2/2/2022).
Merinci lebih jauh, sekitar 90% pasien positif Omicron bergejala ringan hingga tanpa gejala menjalani perawatan di rumah sakit. Adapun 35% hingga 45% adalah orang tanpa gejala.
"Pasien bergejala ringan berkisar 50%," kata Budi.
Kabar baik juga disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut memang mengakui bahwa terjadi kenaikan kasus Covid-19 Jawa-Bali.
"Namun terdapat penurunan pertumbuhan kasus harian dalam tujuh hari terakhir," kata Luhut.
Selain itu, kasus konfirmasi saat ini masih berada di angka seperlima dari puncak varian Delta pada Juli tahun lalu. Luhut juga memastikan jumlah rawat inap rumah sakit masih cukup aman.
"Estimasi ini kami lakukan sebagai langkah mitigasi apabila terjadi keganasan dari Omicron ini," tegasnya,
Beberapa waktu lalu, saat pertemuan di Davos WHO mengatakan sejumlah hal memberikan sinyal bahwa tahun ini akan jadi titik balik pandemi. Di mana pandemi bisa berubah menjadi virus endemik.
Endemik adalah wabah penyakit yang secara konsisten ada tetapi terbatas pada wilayah tertentu. Seperti halnya sejumlah penyakit seperti malaria dan HIV.
"Kita tidak akan mengakhiri virus tahun ini, kita tidak akan pernah bisa mengakhiri virus. Namun yang dapat kita akhiri adalah 'darurat kesehatan masyarakat. "Endemik tidak berarti 'baik', itu hanya berarti 'di sini selamanya'," kata Direktur Darurat WHO Michael Ryan
"Apa yang perlu kita lakukan adalah mencapai tingkat kejadian penyakit yang rendah dengan vaksinasi maksimum dari populasi kita sehingga tak ada yang harus mati. Itulah akhir dari keadaan darurat dalam pandangan saya. Itulah akhir dari pandemi."
[Gambas:Video CNBC]
