Tangkal Oversupply, PLN Renegosiasi Listrik Dengan Swasta

Monica Wareza, CNBC Indonesia
Rabu, 26/01/2022 15:55 WIB
Foto: Petugas PLN mendeteksi kabel tegangan menengah bawah tanah di depan Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (10/5/2021). Jelang Hari Raya Idul Fitri 14421 H atau tahun 2021, PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya melakukan siaga pasokan listrik di Ibukota dan sekitarnya pada tanggal 6-21 Mei 2021. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT PLN (Persero) tengah melakukan renegosiasi kontrak listrik dengan produsen listrik pihak ketiga, Independent Power Producer (IPP) untuk mengatasi kelebihan pasokan yang terjadi saat ini. Dari kelebihan pasokan ini, disebutkan PLN memiliki beban hingga Rp 3,5 triliun per 1 gigawatt (GW) per tahun.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan dengan adanya negosiasi ulang in diharapkan PLN akan dapat mengurangi biaya hingga Rp 60 triliun.

"Kami juga mengalami oversupply. Kemudian ada inisiatif untuk renegosiasi terhadap pihak ketiga, IPP. Kami mengakui 1 GW PLTU (pembangkit listrik tenaga uap) dalam kontrak kami ada take or pay sekitar Rp 3,5 triliun per tahun," kata Darmo, sapaan akrabnya, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (26/1/2022).


Dia mengungkapkan, dari target penurunan biaya hingga Rp 60 triliun, saat ini PLN baru mencapai kesepakatan untuk menurunkan biaya sebesar Rp 34 triliun.

Perihal penyelesaian kelebihan pasokan ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk menurunkan biaya operasi dan investasi. Program ini dilakukan agar perusahaan bisa melakukan pengelolaan utang dengan lebih baik, mengingat nilai utang kena bunga (interest bearing debt) mencapai Rp 450 triliun.

Darmo menjelaskan, di tahun lalu menjelaskan bahwa nilai Rp 450 triliun tersebut telah berhasil ditekan menjadi kisaran Rp 430 triliun.

"Kami mengelola utang dengan baik sehingga interest bearing debt kami di awal tahun ini turun dari Rp 450 menjadi Rp 430-an triliun. Melakukan efisiensi operasi dan investasi, kemudian arahan juga dari Kementerian BUMN bahwa selanjutnya capex kami juga bisa diturunkan," terangnya.


(mon)
Saksikan video di bawah ini:

Video: 2024, PLN Raih Pendapatan Rp 545,4 T & Laba Rp 17,76 Triliun