
Ahli Ungkap Masalah Anak Usai Sembuh dari Covid-19, Apa Itu?

Jakarta, CNBC Indonesia - Anak-anak yang telah pulih dari Covid-19 mungkin dapat mengalami gangguan penciuman berkelanjutan yang dapat memengaruhi makanan yang akan dikonsumsi.
Para ahli di Inggris mengatakan fenomena ini adalah "Parosmia", saat orang mengalami distorsi bau yang aneh dan seringkali tidak menyenangkan. Ini relatif umum terjadi setelah infeksi Covid.
Alih-alih mencium bau lemon, misalnya, seseorang yang menderita parosmia mungkin mencium bau kubis yang membusuk, atau cokelat mungkin berbau seperti bensin. Sebanyak 250.000 orang dewasa di Inggris diperkirakan menderita hal ini pasca terpapar Covid.
"Parosmia dianggap sebagai produk yang memiliki lebih sedikit reseptor bau yang bekerja, yang menyebabkan hanya mampu mengambil beberapa komponen campuran bau," kata Carl Philpott, ahli penciuman terkemuka Inggris sekaligus profesor di Sekolah Kedokteran Norwich University of East Anglia, Selasa (18/1/2022).
"Kami tahu bahwa sekitar 250.000 orang dewasa di Inggris menderita parosmia akibat infeksi Covid, tetapi dalam beberapa bulan terakhir, terutama sejak Covid mulai menyapu ruang kelas September lalu, kami menjadi semakin sadar bahwa itu memengaruhi anak-anak juga."
Philpott menambahkan jika dalam banyak kasus, kondisi ini membuat anak-anak tidak bisa makan, dan banyak yang mungkin merasa sulit untuk makan sama sekali karena faktor bau tersebut.
Philpott juga mengatakan kondisi tersebut belum benar-benar dikenali oleh para profesional medis sampai sekarang. Banyak yang berasumsi bahwa anak-anak menjadi sulit makan tanpa menyadari ada masalah mendasar.
Ketua dan pendiri Fifth Sense Duncan Boak mengatakan badan amal itu telah menerima bukti anekdotal dari orang tua bahwa anak-anak sulit untuk untuk mengkonsumsi sebuah makanan setelah sembuh dari Covid-19.
"Kami telah mendengar dari beberapa orang tua yang anaknya menderita masalah gizi dan berat badan turun, tetapi dokter menganggap ini hanya karena rewel makan. Kami sangat ingin berbagi lebih banyak informasi tentang masalah ini dengan profesi kesehatan sehingga mereka menyadari bahwa ada masalah yang lebih luas di sini," kata Boak.
Cara Menyembuhkan Parosmia pada Anak-anak
Untuk menyembuhkan fenomena ini, Philpott dan Fifth Sense mengatakan bahwa anak-anak harus didengarkan dan dipercaya. Mereka juga mengatakan bahwa orang tua dapat membantu dengan membuat buku harian untuk mencatat makanan yang aman dan dapat memicu nafsu mana.
Philpott mengatakan ada sejumlah pemicu umum, seperti bau daging dan bawang goreng atau bawang putih, dan bau kopi segar.
Jika semuanya gagal, kata Philpott, anak-anak dapat menggunakan penjepit hidung yang lembut atau menahan hidung mereka saat makan untuk membantu mereka menahan rasa tidak enak.
Pada akhirnya, Philpott mengatakan anak-anak dan orang dewasa harus mempertimbangkan "pelatihan penciuman", yang muncul sebagai pilihan pengobatan sederhana dan bebas efek samping untuk berbagai penyebab kehilangan bau.
Pelatihan penciuman melibatkan mengendus setidaknya empat bau yang berbeda. Misalnya, kayu putih, lemon, mawar, kayu manis, coklat, kopi, atau lavender. Ini dilakukan dua kali sehari, setiap hari, selama beberapa bulan.
"Anak-anak harus menggunakan bau yang mereka kenal dan bukan pemicu parosmia. Pada anak-anak yang lebih kecil ini mungkin tidak membantu, tetapi pada remaja ini mungkin sesuatu yang dapat mereka toleransi," kata Philpott.
(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Baru Covid-19 di RI Tiba-tiba Naik, Nyaris Tembus 1.000