Internasional

Macron "Slepet" Warga Anti Vaksin, ke Laut Aje?

sef, CNBC Indonesia
05 January 2022 11:40
France's President Emmanuel Macron delivers a speech during a Citizens' Convention on Climate, in Paris, Monday, Dec. 14. (AP Photo/Thibault Camus, Pool)
Foto: AP/Thibault Camus

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prancis Emmanuel Macron kesal dengan warga yang enggan divaksin. Dia bahkan melontarkan kata-kata kasar untuk kelompok itu di negaranya.

Ia mengatakan hal tersebut dengan menyebut kata "emmerder". Dalam bahasa Prancis kata ini berasal dari "merde" (kotoran), yang bisa diartikan lagi sebagai keinginan membuat kesal seseorang.

"Yang tidak divaksinasi, saya benar-benar ingin membuat mereka kesal," kata Macron kepada surat kabar Le Parisien dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Selasa (4/1/2021) malam waktu setempat.

"Jadi, kami akan terus menekan mereka sampai akhir. Itulah strateginya," kutip Reuters.

Ia mengatakan tak akan mengirim mereka ke penjara. Ia pun mengatakan tak akan memvaksinasi mereka paksa.

Ia hanya akan memberlakukan paspor vaksin. Yang artinya, hanya mereka yang divaksin yang dapat izin melakukan aktivitas.

"Jadi kami katakan ke mereka (anti vaksin), dari 15 Januari, kalian tak akan bisa ke restoran lagi, kalian tidak akan bisa minum kopi lagi, pergi ke teater, bioskop ... " katanya lagi.

Macron memang dikenal kontroversial. Ia kerap mengucapkan perkataan secara spontan, yang menurut banyak orang Prancis dianggap arogan, dan cenderung mencemooh.

Sementara Prancis sendiri tengah menghadapi 'tsunami' Covid-19. Kasus Covid-19 baru sehari mencatat angka 200.000 lebih.

Mengutip Worldometers, Prancis mencatat 271.686 kasus sehari dengan 351 kematian kemarin. Saat ini ada 2,1 juta kasus aktif dengen 3.300 lebin kasus serius.

Sementara kasus total Covid-19 Prancis saat ini mencapai 10,5 juta kasus. Angka kematian kini total 124 ribu.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Presiden Prancis Macron Dilempar Telur saat Kunjungan Kerja

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular