
Roller Coaster Covid-19 RI: Landai, NGERI, Terkendali...

Memasuki 2020, harapan itu masih terjaga. Kasus positif corona terus berkurang, tidak terkecuali di Indonesia.
Pada 1 Januari 2021, kasus positif harian corona adalah 8.072 orang. Pada akhir kuartal I-2021, turun menjadi 5.937 orang. Ada penurunan 26,45%.
Sampai di sini semua masih sesuai rencana. Ada harapan pandemi bisa semakin terkendali dan hidup perlahan bisa normal kembali.
Perlambatan laju kasus positif harian Covid-19 membuat pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengendurkan pembatasan sosial. Hasilnya, ekonomi Indonesia berhasil bangkit
Pada kuartal I-2021, Produk Domestik Bruto (PDB) Tanah Air memang masih terkontraksi atau tumbuh negatif 0,85% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Namun pada kuartal berikutnya, ekonomi Indonesia tumbuh 7,11% yoy, rekor tertinggi sejak kuartal I-1997.
Akan tetapi, harapan itu ternyata tidak bertahan lama. Virus corona bermutasi dan melahirkan varian delta, yang kali pertama terdeteksi di India. Varian ini lebih ganas, lebih mudah menular, dan lebih menyebabkan dampak serius terhadap pengidapnya.
Dari India, varian delta menyebar ke ratusan negara. Indonesia tidak terkecuali.
Varian delta membuat angka kasus positif corona melonjak. Puncaknya terjadi pada 15 Juli 2021, di mana kasus positif harian mencapai 56.757 orang dalam sehari. Rekor tertinggi sejak virus corona hinggap di Indonesia pada awal Maret 2020.
Lebih buruk lagi, suara sirene ambulans tak pernah sepi dari telinga. Pagi siang sore malam hingga dini hari pasien dijemput. Rumah sakit penuh sesak sampai mendirikan tenda darurat di halaman. Banyak orang kesulitan obat hingga tabung oksigen.
Angka kematian di Indonesia menjadi yang terburuk di dunia, dengan 2000 orang meninggal setiap harinya. Potret tenaga kesehatan dan penggali kuburan yang kelelahan juga tak luput dari kondisi itu.
Apa boleh buat. Mau tidak mau, suka tidak suka, pembatasan sosial yang sudah dikendurkan terpaksa diketatkan lagi.
"Setelah dapatkan banyak masukan, menteri, ahli kesehatan, dan kepala darah saya memutuskan untuk memberlakukan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat sejak 3 Juli hingga 20 Juli 2021 khusus untuk Jawa-Bali," tegas Jokowi pada 1 Juli 2021. Tidak lama setelah itu, berbagai wilayah di luar Jawa-Bali juga ikut menerapkan PPKM Darurat.
PPKM Darurat seakan kembali ke titik nol. Pekerja di sektor non-esensial dan non-kritikal lagi-lagi harus bekerja dari rumah. Pelajar dan mahasiswa pun kembali belajar dari jauh. Restoran, mal, bioskop, hingga rumah ibadah terpaksa ditutup.
PPKM Darurat bertujuan mulia, agar rakyat Indonesia tidak terjangkit virus corona varian delta yang bisa menyebabkan kehilangan nyawa. Namun harga yang harus dibayar sangat mahal. Ekonomi Indonesia yang sempat 'berlari' harus 'merangkak' lagi.
Pada kuartal III-2021, ekonomi Ibu Pertiwi tumbuh 3,58% yoy. Tidak sampai minus, tetapi melambat signifikan.
Halaman Selanjutnya--> Perlahan Tapi Pasti, Pandemi Terkendali
(aji/aji)