Jelang Olimpiade, China 'Kunci' Aktivitas Warga di Kota Xi'an

News - Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia

23 December 2021 20:25

Foto: Ilustrasi bendera China (AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah China memberlakukan pengetatan aktivitas masyarakat di Kota Xi'an. Langkah yang menyasar 13 juta orang di kota itu bertujuan mempertahankan zero case Covid-19 dalam enam minggu menjelang Olimpiade 2022 Beijing.

Dilansir dari AFP, selain tetap di rumah, pemerintah juga mengetatkan pembatasan perjalanan. Hal tersebut dilakukan pemerintah setempat setelah laporan adanya ratusan penularan kasus baru yang diawali dari sebuah universitas di kota tersebut.

Pengetatan ini membuat setiap keluarga hanya dapat mengirimkan satu orang ke luar rumah setiap dua hari sekali untuk membeli kebutuhan. Sedangkan anggota keluarga yang lain harus tetap di rumah kecuali jika ada keadaan darurat.

Selain itu, warga setempat juga tidak boleh meninggalkan kota Xi'an, kecuali jika mendesak. Itu pun dengan syarat harus mengajukan permohonan terlebih dahulu ke pihak berwenang. Bisnis nonesensial juga tidak diperbolehkan untuk beroperasi.

Saat ini, China sedang mengetatkan sejumlah kebijakan lantaran sedang bersiap menyambut kedatangan ribuan atlet internasional untuk Olimpiade 2022 Beijing pada bulan Februari mendatang. Beijing juga menuntut semua pengunjung memiliki hasil negatif tes Covid-19, dan membatasi penerbangan dari kota lain. Mereka yang terlibat dalam olimpiade harus sudah divaksinasi lengkap dan wajib tes Covid-19 setiap hari.

Pejabat Pengendalian Virus untuk Olimpiade China, Huang Chun, mendesak para atlet yang akan bertanding untuk mendapatkan vaksin booster. Ini tak lepas dari penyebaran global yang cepat akibat virus corona varian omicron.

Lebih lanjut, para ofisial olimpiade juga memberikan pedoman untuk sejumlah penonton domestik, yakni mengizinkan mendukung atlet dengan bertepuk tangan, namun tidak dengan bernyanyi atau berteriak.

Untuk atlet yang memiliki atau terkena gejala virus corona, mereka akan segera ditangani dengan dikirim ke rumah sakit Beijing yang ditunjuk untuk merawat pasien Covid-19.