Internasional

RI Masuk! Hampir 80 Negara Dunia Kebobolan Omicron

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
16 December 2021 14:05
Suasana Aktivitas di RSDC Wisma Atlet, Kemayoran. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Suasana Aktivitas di RSDC Wisma Atlet, Kemayoran. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia akhirnya melaporkan masuknya kasus varian baru Covid-19, Omicron. Kasus itu ditemukan dari seorang pekerja kebersihan wisma atlet, dari hasil tes Rabu (15/12/2021).

"Saya ingin menginformasikan perkembangan terbaru dalam pandemi Covid-19 ini. Kementerian Kesehatan tadi malam telah mendeteksi seorang pasien N, inisialnya, terkonfirmasi Omicron tanggal 15 Desember," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam "Keterangan Pers: Perkembangan Pandemi Covid-19" Kamis (16/12/2021).

"Ada tiga pekerja rumah sakit Wisma Atlet yang terkonfirmasi PCRnya. Namun yang positif Omicron adalah satu orang," jelasnya.

Hal ini sendiri membuat Indonesia menambah panjang daftar negara dunia yang melaporkan infeksi varian yang pertama kali ditemukan di Afrika ini. Kemarin, negara tetangga Kamboja dan Filipina juga melaporkan masuknya varian ini.

Selain Kamboja dan Filipina, Singapura, Malaysia, Thailand, Australia sudah lebih dulu melaporkan kasus sejak pekan lalu. Bahkan, WHO menyebut bahwa virus ini telah ditemukan di lebih dari 77 negara

Berawal dari Afrika Selatan, Senegal, Botswana, virus ditemukan juga di Meksiko, Belanda, Hong Kong, Israel, Belgium, Inggris, Jerman, Italia, Ceko, Denmark, Austria, Kanada, Swedia, Swiss, Spanyol. Lalu Portugal, Jepang, Perancis, Ghana, Korea Selatan, Kroasia, Nigeria, Brazil, Norwegia, Amerika Serikat (AS), Arab Saudi, Irlandia, Uni Emirat Arab, Finlandia, Yunani, Latvia, Luksemburg, dan Romania.

Dalam komentar terbarunya WHO menduga bahwa varian Omicron sebenarnya telah ada di sebagian besar negara dunia. Namun, beberapa negara diprediksi belum mendeteksi-nya saja.

"Omicron menyebar pada tingkat yang belum pernah kita lihat dengan varian sebelumnya," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus selama pembaruan Covid di Jenewa, Selasa.

Varian Omicron sendiri telah dimasukkan sebagai "varian of concern" atau varian yang sedang dalam perhatian khusus oleh WHO. Badan PBB itu menyebut masih akan melakukan pendalaman terkait virus yang membawa 32 mutasi pada protein lonjakannya itu.

Jumlah mutasi ini membawa ketakutan bahwa virus itu dapat menjadi lebih berbahaya dibandingkan varian lainnya. Meski begitu, beberapa negara yang telah kemasukan varian ini menyebut bahwa mayoritas pasien Omicron menunjukkan gejala yang ringan. Sejauh ini, hanya satu kasus kematian dilaporkan akibat infeksi varian ini.


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Terlena! Ini Pesan WHO Untuk RI Mengenai Pandemi Covid

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular