Tarik Pengguna Angkutan Umum, Ini Sejumlah Langkah JakLingko

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
03 December 2021 10:08
Petugas menunjukan kartu Jak Lingko di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Senin (17/12/2018). 
Kartu Jak Lingko yang dijual seharga Rp10.000 sudah dapat digunakan untuk transportasi angkutan Kereta Commuter Indonesia (KCI) di Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Angkutan Umum (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebutuhan akan transportasi umum menjadi jawaban untuk permasalahan kemacetan di wilayah Ibu Kota. Dengan aktivitas sosial dan ekonomi yang mulai kembali normal, kemacetan kembali terjadi di wilayah Jabodetabek.

Salah satu solusi untuk mengurangi kemacetan ini adalah mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, dan beralih ke angkutan umum. Adapun solusi yang dihadirkan PT JakLingko Indonesia menyediakan layanan transportasi terintegrasi untuk menarik masyarakat menggunakan angkutan umum.

"Karena untuk menarik pengguna angkutan umum harus ditarik door to door, end to end. Kita harus melihat integrasi sebagai layanan dari rumah sampai kantor, dari rumah sampai sekolah, dari rumah ke shopping mall," ujar Direktur Utama JakLingko Muhammad Kamaludin dalam Economic Outlook 2022 Akselerasi Pembangunan Transportasi 2022, Kamis (25/11/2021).

Menurut Kamaludin, terdapat tiga aspek dalam integrasi yang dilakukan JakLingko. Pertama adalah dari sisi jaringan, yakni titik pertemuan antar moda transportasi. Kemudian layanan, termasuk dari jadwal dari setiap angkutan umum.

"Jadi idealnya ketika kereta sampai, sudah ada bus yang siap mengantar sampai ke kantor," lanjutnya.

Aspek ketiga adalah sisi ticketing dan sistem. Dalam hal ini JakLingko menyiapkan pusat ticketing dengan menyediakan standar kartu dan aplikasi untuk dapat digunakan di semua moda transportasi di Jabodetabek.

Kamaludin juga menjelaskan, tujuan jangka panjang dari langkah JakLingko tersebut adalah untuk mengurangi emisi karbon yang merupakan bagian dari SDGs. Ia menargetkan, jumlah pengguna transportasi angkutan mencapai 60% pada 2029.

"Kami selain recovery dari pandemi juga menyiapkan roadmap jangka panjang juga sampai ke 2029 nanti supaya mengurangi emisi di perkotaan," tegas dia.

Diketahui, Jaklingko dibentuk dari empat perusahaan utama operator transportasi. Untuk level nasional ada PT KAI (Persero), sementara di level daerah yaitu MRT Jakarta selaku operator MRT, Jakpro selaku operator LRT Jakarta, dan Transjakarta.

"Jadi lengkap ini moda transportasinya. Ada moda kereta, moda kereta komuter, sampai bus, bahkan ke angkot-angkotnya yang disebut mikrotrans dioperasikan oleh Transjakarta," ungkap Kamaludin.

Lebih jauh, dia juga memaparkan, pihaknya telah menempuh beberapa fase dalam menarik masyarakat untuk menggunakan transportasi umum.

Pertama yakni launching kartu dan aplikasi. Adapun Jaklingko juga tengah melakukan uji coba aplikasi tersebut hingga akhir 2021 sehingga pada Januari sudah dapat dimanfaatkan oleh para pengguna.

Selain itu, JakLingko juga menyiapkan fase mobility as a services, yaitu perluasan integrasi moda transportasi, seperti ojek online, taksi, hingga transportasi perairan.

"Kami siap sebagai platform integrasi supaya nanti kita bisa end to end, bisa dari ujung ke ujung. Semakin diperluas, semakin membantu pengguna transportasi," papar dia.

Fase ketiga adalah menyiapkan akun berbasis ticketing pada Agustus 2022. Dalam hal ini, JakLingko bakal meluncurkan tarif khususnya berupa tarif harian, mingguan, bulanan, atau spesial diskon untuk pelajar, veteran, lansia, dan sebagainya.

"Ini menjadi target jangka pendek untuk 2022. Kami yakin dengan adanya tiga fase awal ini bisa meningkatkan jumlah pengguna angkutan umum minimal 8% untuk di tahun depan," pungkas Kamaludin.

 


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 96% Warga Jabodetabek Ingin Integrasi Pembayaran Transportasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular