Internasional

Omicron Merajalela di AS, California hingga New York Kena

Thea Fathanah Arbrar, CNBC Indonesia
03 December 2021 09:05
People hold umbrellas while crossing the street during a nor'easter in New York, U.S. October 26, 2021. REUTERS/Caitlin Ochs     TPX IMAGES OF THE DAY
Foto: REUTERS/CAITLIN OCHS

Jakarta, CNBC Indonesia - Omicron sepertinya makin menyebar di Amerika Serikat (AS). Setelah di California, kini varian baru Covid-19 ini ditemukan di New York, Colorado, dan Minnesota, Kamis (2/12/2021).

Di negara bagian New York, ada lima kasus terkonfirmasi. Kasus ditemukan di Suffolk County, Queens, Brooklyn dan New York City.



Komisaris Kesehatan setempat bahkan mengatakan ada komunitas yang tersebar di seluruh negara bagan. Jadi, bukan Hanna orang-orang yang bepergian ke Afrika Selatan (Afsel).

"Ini bukan hanya untuk orang-orang yang bepergian ke Afrika Selatan atau ke bagian lain dunia di mana omicron telah diidentifikasi," katanya, dikstip CNBC International, Jumat (3/12/2021).

"Negara bagian mengurutkan sekitar 15% dari semua tes Covid ... memungkinkan mereka untuk mengambil tren ini dari waktu ke waktu."



Meski demikian, belum ada tindakan penguncian yang diambil. Sebelumnya saat awal Covid-19 masuk 2020, negeri itu melakukan penutupan bisnis dan berimbas ke pekerjaan warga.

"Kita berada di tempat yang jauh lebih baik, bahwa orang-orang diberi tahu. Jangan ada kepanikan," katanya.

"Ini masih merupakan krisis kesehatan masyarakat, tetapi tidak harus menjadi krisis yang mengarah pada penutupan."

Sementara itu, otoritas Minnesota mengonfirmasi satu kasus terkait penduduk yang kembali dari New York. Kasus Colorado juga dikonfirmasi pada seorang pelancong yang baru saja kembali dari Afsel.

Sebelumnya kasus pertama ditemukan di San Francisco, California. Sama seperti Colorado, kasus baru kembali dari Afsel.

Presiden AS Joe Biden sendiri dilaporkan memperketat aturan perjalanan ke dan di dalam AS. Semua penumpang international yang masuk harus diuji Covid-19 dalam waktu 24 jam mulai Senin (6/12/2021).

Pengetatan protokol pengujian pra-keberangkatan akan berlaku untuk semua pelancong internasional yang masuk terlepas dari status vaksinasi. Sebelumnya, AS mewajibkan bukti tes Covid-19 negatif yang diambil dalam waktu 72 jam setelah keberangkatan meskipun hanya untuk pelancong yang baru divaksin.

Pelancong yang tidak divaksinasi juga harus memiliki tes Covid-19 negatif. Hasilnya juga harus berlaku dalam satu hari keberangkatan.

AS juga memperpanjang syarat wajib masker di pesawat dan transportasi umum hingga 18 Maret 2022. Mandat ini seharusnya berakhir Januari 2022. Denda akan berlaku dua kali lipat lika tidak patuh. Mulai dari US$ 500 hingga US$3.000 untuk pelanggar berulang.

Varian baru Covid-19 Omicron diyakini ilmuwan akan "membanjiri" seluruh dunia dalam waktu yang cepat. Bahkan bisa hanya dalam hitungan bulan.

Meski vaksin baru tengah dikembangkan secara cepat, vaksin tetap perlu diuji untuk kemanjurannya. Ini bisa memakan waktu berbulan-bulan.

"Jadi sejujurnya, Omicron akan mendominasi dan menguasai seluruh dunia dalam tiga hingga enam bulan," kata dokter penyakit menular Singapura, Dr. Leong Hoe Nam dari Rumah Sakit Mount Elizabeth Novena.

Berkaca pada Delta, varian ini muncul Maret 2021 di India. Pada Juli, ia menjadi varian dominan global bahkan kini menyumbang 99% indeksi Covid-19 dunia.

"Kami tidak akan bisa terburu-buru mengeluarkan vaksin tepat waktu dan pada saat vaksin datang, hampir semua orang akan terinfeksi Omicron mengingat tingkat penularan dan penularan yang tinggi ini," jelasnya lagi.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Seram! AS Masuk Gelombang 5 Covid, Kematian Tembus 800 Ribu

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular