'Perang Bharatayudha' OPEC vs Amerika Dkk! Siapa Menang?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
24 November 2021 08:40
Opec
Foto: REUTERS/Leonhard Foeger

IEA mengatakan Angola dan Nigeria menyumbang hampir 90% dari kekurangan produksi OPEC+ 730.000 barel per hari dari target Oktober. Energy Aspects memperkirakan kekurangan produksi OPEC+ akan terus tumbuh.

Jika OPEC+ mengambil langkah menaikkan produksi untuk menutup kekurangan, itu akan mengurangi kapasitas cadangan. Hal tersebut dapat menimbulkan kekhawatiran investor dan kenaikan harga lebih lanjut karena tidak adanya kapasitas ekstra untuk mengatasi lonjakan, kata pakar industri.

"Industri memiliki kapasitas cadangan, saat ini ada 3-4 juta barel per hari, memberikan beberapa kenyamanan bagi pasar. Namun, kekhawatiran saya adalah bahwa penyangga (produksi) mungkin berkurang," kata Chief Executive Officer Saudi Aramco Amin Nasser kepada Nikkei Global Management Forum.

Arab Saudi sekarang memproduksi hampir 10 juta barel per hari tetapi tidak pernah memproduksi lebih dari 11 juta barel per hari untuk jangka waktu berbulan-bulan. Meskipun memiliki lebih banyak kapasitas yang tersedia.

Produsen Rusia seperti Gazprom mengatakan mereka telah berjuang untuk memproduksi minyak lebih banyak. Industri serpih minyak AS, dapat membantu mengurangi tekanan harga dengan menaikkan produksi.

Harga minyak masih berpotensi naik ke level yang lebih tinggi dari saat ini. "Kemungkinan lonjakan hingga $100 per barel jelas ada," kata Russell Hardy, kepala salah satu pedagang minyak terbesar dunia Vitol, melansir Reuters, Selasa (23/11/2021).

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular