
Semangat Mr Xi Jinping! Deretan Krisis 'Bombardir' China

Panic Buying
Panic buying sendiri terjadi karena anjuran pemerintah yang meminta agar warga menimbun bahan-bahan pokok menjelang musim dingin.
"Kami meminta keluarga untuk menyimpan sejumlah kebutuhan sehari-hari yang diperlukan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari dan keadaan darurat," ujar situs resmi Kementerian Perdagangan China pekan lalu.
Mengutip laporan Reuters, Senin (8/11/2021) para manula di Beijing terlihat berebut sayur kubis di swalayan. Beberapa sudut memperlihatkan bagaimana orang-orang membawa bungkusan kubis sangat besar, yang kemungkinan bisa disimpan sebagai stok berbulan-bulan.
"Setiap tahun, di waktu ini, volume penjualan (kubis) memang meningkat. Tapi setelah laporan (penimbunan) keluar, semua orang buru-buru membeli semuanya bahkan lebih," kata seorang penjual di pasar Xinfadi, Beijing, Jia Jinzhi, dikutip Selasa (9/11/2021).
Beberapa supermarket disebut membatasi penjualan pada tiga kubis per orang. Namun warga yang datang setelah jam 9.00 tetap tak mendapat jatah.
Tak hanya di supermarket, warga juga mulai menyerbu beberapa website e-commerce seperti Alibaba. Bukan hanya sayuran, barang kebutuhan pokok lain seperti beras, kecap, dan saus sambal, menjadi tren di situs yang didirikan oleh Jack Ma itu.
(tps/sef)[Gambas:Video CNBC]