Internasional

Heboh! AS-China Bawa Kabar Buruk Baru Buat Batu Bara cs

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
12 November 2021 08:30
Ilustrasi Polusi Udara. Reuters
Foto: Ilustrasi Polusi Udara. Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - China dan Amerika Serikat (AS) resmi memberikan sinyal akan secara konkret segera mempensiunkan pembangkit listrik batu bara (PLTU) dan migas lainnya. Hal ini dilakukan kedua rival itu untuk mengurangi emisi yang dihasilkan pembangkit-pembangkit energi.

Mengutip AFP Kamis (11/11/2021), utusan khusus AS dalam KTT iklim COP26, John Kerry, mengatakan bahwa negaranya berkomitmen penuh tentang cara-cara untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5-2 derajat Celcius sesuai isi Perjanjian Paris.

"Deklarasi ini berisi pernyataan kuat tentang ilmu pengetahuan yang mengkhawatirkan, kesenjangan emisi, dan kebutuhan mendesak untuk mempercepat tindakan untuk menutup kesenjangan itu," katanya kepada wartawan.

"Ini berkomitmen untuk serangkaian tindakan penting sekarang dekade ini ketika dibutuhkan."

Terpisah, utusan iklim Beijing Xie Zhenhua, juga mengutarakan hal yang sama. Bahkan ia menyebut China akan bekerja dengan siapapun perihal permasalahan perubahan iklim ini, termasuk dengan AS.

"Kedua belah pihak (AS dan China) mengakui bahwa ada kesenjangan antara upaya saat ini dan tujuan Perjanjian Paris sehingga kami akan bersama-sama memperkuat aksi iklim," ujarnya.

Hal ini pun disambut baik oleh beberapa pihak. Sekjen PBB Antonio Guterres menyambut baik pakta AS-China. Ia berpendapat bahwa kerjasama internasional sangatlah diperlukan untuk menyelesaikan persoalan iklim ini.

"Menangani krisis iklim membutuhkan kolaborasi dan solidaritas internasional, dan ini merupakan langkah penting ke arah yang benar," cuitnya di Twitter.

China dan AS adalah dua penghasil emisi terbesar di dunia. Keduanya bersama-sama menyumbang hampir 40% dari semua polusi karbon. AS mengatakan pihaknya berencana untuk menjadi netral karbon pada tahun 2050, sementara China mengumumkan telah menetapkan target nol bersih untuk tahun 2060.


(tps/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Makin Keras: Tak Mau Ada Kelompok Negara Atur Dunia!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular