
Xi Jinping Lagi Pening, 6 Krisis 'Serang' China Bersamaan

Cuaca ekstrem juga ikut mengancam China. Komisi Kesehatan Nasional (CMA) mengeluarkan peringatan badai salju oranye pertama musim dingin, tingkat tertinggi kedua, Minggu.
Pusat itu memperkirakan badai di timur laut akan terjadi, dengan salju setebal 45 milimeter (1,8) inci di beberapa wilayah.
"Cuaca dingin juga terjadi dari Beijing ke Shanghai ke Guangzhou, menekan suhu hingga 14 derajat celcius pada Minggu," kata badan tersebut.
Sebelumnya, akibat terjadi polusi berat, Beijing menutup sejumlah fasilitas antara lain jalan raya dan taman bermain yang ditutup pada Jumat hari ini (5/11/2021). Sejumlah akses ke kota besar seperti jalan raya ke Shanghai, Tianjin dan Harbin ditutup karena masalah ini.
Kabut asap tebal menyelimuti sebagian besar China Utara pada Jumat. Kejadian ini ditambah dengan jarak pandang di sejumlah daerah kurang dari 200 meter, dikutip dari Straits Times.
Polusi yang terjadi Jumat pagi terpantau oleh kedutaan Amerika Serikat (AS) di Beijing. Disebutkan jika kejadian itu masuk ke level 'sangat tidak sehat' untuk populasi umum.
Selain itu tingkat partikel kecil atau PM 2.5 berada jauh di atas batas yang telah direkomendasikan WHO sebesar 15. Partikel ini menembus jauh ke paru-aru manusia dan menyebabkan penyakit pernapasan.
Menurut otoritas Beijing, polusi ini akibat kondisi cuaca yang tidak menguntungkan dan penyebaran polusi secara regional. Ini terjadi saat sekolah-sekolah diminta untuk menghentikan kegiatan olahraga dan luar ruangan.
Halaman 6>.
(sef/sef)