
4 Fakta Covid China 'Ngamuk', Lockdown hingga Batu Bara

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 belum sepenuhnya hilang dari China. Terbaru, Negeri Tirai bambu itu telah menemukan ratusan kasus Covid-19 dalam seminggu terakhir.
Mengutip Worldometers, kemarin China juga masih melaporkan tambahan kasus baru, 43 infeksi. Saat ini total ada 603 kasus Covid-19 di negeri itu.
Lalu apa saja fakta-fakta soal Covid-19 gelombang terbaru China ini?
Menyebar dari Grup Wisata
Awal mula kasus ditemukan pada pasangan manula yang ikut dalam kelompok wisata itu. Kasus pertama dideteksi pada 17 Oktober 2021.
Mereka memulai perjalanan dari Shanghai lalu ke kota Xi'an di Provinsi Gansu dan ke Mongolia Dalam. Puluhan kasus pun ditemukan terkait perjalanan itu dan melibatkan 12 grup wisata.
Kini di 11 Provinsi dan Diprediksi Makin Menyebar
Mulanya, pemerintah menyebut ada lima wilayah di lima provinsi yang terinfeksi. Tapi dalam pernyataan terbaru pekan ini, ada 11 provinsi yang kemasukkan Covid-19.
Mengutip Reuters, pejabat kesehatan pemerintahan Xi Jinping, mengatakan wabah Covid-19 terbaru kemungkinan akan semakin menyebar lebih jauh. Bukan cuma varian Delta, faktor musim flu juga menjadi penyebab lain.
"Ada peningkatan risiko bahwa wabah mungkin menyebar lebih jauh karena faktor musiman.," kata Juru Bicara Komisi Kesehatan Nasional China, Mi Feng, berbicara ke wartawan, awal pekan ini.
"Urutannya menunjukkan ini (varian Delta) berbeda dari sumber sebelumnya dan kasus baru berasal dari sumber baru di luar negeri," tambah wakil direktur komisi itu, Wu Liangyou.
Halaman 2>>
Sejumlah Daerah Kena Lockdown
Sejak akhir pekan kemarin, pemerintah daerah di mana kasus terdeteksi sudah melakukan penerbangan. Pemerintah setempat juga dikabarkan menutup lokasi wisata, sekolah dan tempat hiburan di daerah yang terkena dampak.
Komplek perumahan terkait juga di-lockdown pemerintah setempat. Beijing dikabarkan melakukan pembatasan ketat pada perjalanan ke kota-kota bahkan dengan satu infeksi saja.
Dalam update terbarunya beberaoa wilayah di Mongolia Dalam juga di lockdown. Dua kabupaten ditutup yakni kabupaten Alxa Lef Banner, memiliki 180 ribu warga, dan kabupaten Ejin, 35.700 penduduk.
Batu Bara
Sementara itu diketahui Mongolia Dalam adalah provinsi yang kaya batu bara. Penutupan di wilayah itu diyakini akan mempengaruhi pasokan komoditas itu, di tengah krisis energi yang melanda China.
Sebelumnya, pelabuhan terbesar ketiga di provinsi itu, Ceke, juga ditutup karena Covid-19. Padahal ini menjadi pintu masuk utama impor batu bara dari Mongolia.
Bukan cuma pelabuhan itu, transportasi angkutan jalan untuk batu bara melalui pelabuhan juga terpaksa berhenti. Mengutip Global Times, tahun lalu sekitar 10,68 juta ton batu bara diimpor dari pelabuhan itu.
Pelabuhan Ceke adalah satu-satunya saluran perdagangan global di wilayah itu. Pelabuhan ini dioperasikan bersama oleh Mongolia Dalam bersama sejumlah provinsi lain yakni Gansu, Shaanxi, Qinghai dan Ningxia Hui.
Meski begitu, otoritas China dan Mongolia meyakinkan bahwa pasokan batu bara tidak akan menurun akibat hal ini. Pasalnya beberapa lokasi pengangkutan lainnya tetap dibuka dan Ulaanbaatar berjanji untuk meningkatkan pasokan batu baranya ke China hingga 50%.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Tak Enak Dari China, Kasus Covid Bergejala Meledak!
