Bener Kan Kata Sri Mulyani! China Saja Sampai Lockdown...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
26 October 2021 11:50
Virus Outbreak China
Foto: AP/Andy Wong

Apakah kekhawatiran Sri Mulyani berdasar? Bagaimana perkembangan pandemi Covid-19 di negara-negara tersebut?

Pertama mari kita lihat China. Per 25 Oktober 2021, WHO mencatat total pasien positif corona di China adalah 125.565 orang. Bertambah 47 orang dari hari sebelumnya.

Dalam sepekan terakhir, rata-rata pasien positif bertambah 44 orang per hari. Melonjak dibandingkan rerata tujuh hari sebelumnya yaitu 28 orang saban harinya.

Secara nominal, angka penambahan kasus di Negeri Tirai Bambu memang kecil. Namun pemerintah China menganut kebijakan tiada toleransi untuk urusan Covid-19 (zero Covid-19 strategy).

Jadi walau angka kecil, tren kenaikan sudah cukup buat pemerintah memberlakukan karantina wilayah alias lockdown. Sejumlah kota kini tengah memberlakukan lockdown seperti Erenhot, Ejina, Xian, hingga Yinchuan.

Kemudian kita pantau kondisi di Rusia. Kemarin, WHO melaporkan kasus positif harian di Negeri Beruang Merah adalah 37.930 orang. Ini adalah penambahan pasien positif harian tertinggi sejak pandemi virus corona melanda Rusia.

Dalam sepekan terakhir, rata-rata pasien positif corona bertambah 36.080 orang per hari. Lebih tinggi ketimbang rerata tujuh hari sebelumnya yaitu 31.748 orang setiap harinya.

Seperti halnya China, sejumlah daerah di Rusia pun memilih lockdown. Perkantoran ditutup, seluruh karyawan wajib bekerja dari rumah. Sekolah di ibu kota Moskow pun harus kembali menggelar pembelajaran jarak jauh. Pemerintahan Presiden Vladimir Putin pun meminta penduduk berusia di atas 60 tahun untuk #dirumahaja selama empat bulan.

Lalu kita lihat perkembangan di Inggris. Layaknya di China dan Rusia, ada kecenderungan kasus harian Covid-19 di Negeri Big Ben mengalami kenaikan.

Selama sepekan terakhir, rata-rata pasien positif corona bertambah 46.358 orang per hari. Lebih tinggi dibandingkan rerata seminggu sebelumnya yaitu 42.123 orang setiap harinya.

Kantor Statistik Inggris (ONS) mengungkapkan bahwa kemungkinan warga tertular Covid-19 kini lebih tinggi. Pada pekan yang berakhir 16 Oktober 2021, prevalensi tertular Covid-19 adalah 1 dari 55 orang. Naik dibandingkan pekan sebelumnya yang 1 dari 60 orang sekaligus jadi yang tertinggi sejak Januari 2021.

"Pandemi masih jauh dari selesai. Rasa puas diri adalah hal yang sangat berbahaya. Sekarang saatnya meningkatkan kewaspadaan, jangan kendurkan penjagaan diri," tegas Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, seperti diberitakan Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular