Bener Kan Kata Sri Mulyani! China Saja Sampai Lockdown...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
26 October 2021 11:50
Menter Keuangan Sri Mulyani di APBN KITA Edisi Oktober 2021
Foto: Menter Keuangan Sri Mulyani di APBN KITA Edisi Oktober 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) mulai mereda di berbagai negara. Namun bukan berarti kewaspadaan boleh kendur, karena bagaimanapun pandemi belum berakhir.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan kasus positif corona di seluruh negara pada 25 Oktober 2021 bertambah 253.521 orang. Ini adalah tambahan pasien positif harian terendah sejak 29 September 2020.

Dalam seminggu terakhir, rata-rata pasien positif bertambah 376.481 orang per hari. Turun dibandingkan rerata tujuh hari sebelumnya yaitu 398.574 orang setiap harinya.

"Kita melihat perkembangan sudah menunjukkan perbaikan di seluruh dunia sesudah ada lonjakan akibat delta variant. Namun bukan berarti masalah sudah selesai," tegas Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, kemarin.

Bendahara Negara menyebut ada sejumlah negara yang tengah menjadi perhatian dunia seperti China, Rusia, dan Inggris. "Ini membuat kita terus waspada meskipun secara global kasus Covid-19 turun," tambahnya.

Halaman Selanjutnya --> China dan Rusia Pilih Lockdown

Apakah kekhawatiran Sri Mulyani berdasar? Bagaimana perkembangan pandemi Covid-19 di negara-negara tersebut?

Pertama mari kita lihat China. Per 25 Oktober 2021, WHO mencatat total pasien positif corona di China adalah 125.565 orang. Bertambah 47 orang dari hari sebelumnya.

Dalam sepekan terakhir, rata-rata pasien positif bertambah 44 orang per hari. Melonjak dibandingkan rerata tujuh hari sebelumnya yaitu 28 orang saban harinya.

Secara nominal, angka penambahan kasus di Negeri Tirai Bambu memang kecil. Namun pemerintah China menganut kebijakan tiada toleransi untuk urusan Covid-19 (zero Covid-19 strategy).

Jadi walau angka kecil, tren kenaikan sudah cukup buat pemerintah memberlakukan karantina wilayah alias lockdown. Sejumlah kota kini tengah memberlakukan lockdown seperti Erenhot, Ejina, Xian, hingga Yinchuan.

Kemudian kita pantau kondisi di Rusia. Kemarin, WHO melaporkan kasus positif harian di Negeri Beruang Merah adalah 37.930 orang. Ini adalah penambahan pasien positif harian tertinggi sejak pandemi virus corona melanda Rusia.

Dalam sepekan terakhir, rata-rata pasien positif corona bertambah 36.080 orang per hari. Lebih tinggi ketimbang rerata tujuh hari sebelumnya yaitu 31.748 orang setiap harinya.

Seperti halnya China, sejumlah daerah di Rusia pun memilih lockdown. Perkantoran ditutup, seluruh karyawan wajib bekerja dari rumah. Sekolah di ibu kota Moskow pun harus kembali menggelar pembelajaran jarak jauh. Pemerintahan Presiden Vladimir Putin pun meminta penduduk berusia di atas 60 tahun untuk #dirumahaja selama empat bulan.

Lalu kita lihat perkembangan di Inggris. Layaknya di China dan Rusia, ada kecenderungan kasus harian Covid-19 di Negeri Big Ben mengalami kenaikan.

Selama sepekan terakhir, rata-rata pasien positif corona bertambah 46.358 orang per hari. Lebih tinggi dibandingkan rerata seminggu sebelumnya yaitu 42.123 orang setiap harinya.

Kantor Statistik Inggris (ONS) mengungkapkan bahwa kemungkinan warga tertular Covid-19 kini lebih tinggi. Pada pekan yang berakhir 16 Oktober 2021, prevalensi tertular Covid-19 adalah 1 dari 55 orang. Naik dibandingkan pekan sebelumnya yang 1 dari 60 orang sekaligus jadi yang tertinggi sejak Januari 2021.

"Pandemi masih jauh dari selesai. Rasa puas diri adalah hal yang sangat berbahaya. Sekarang saatnya meningkatkan kewaspadaan, jangan kendurkan penjagaan diri," tegas Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, seperti diberitakan Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular