Harga Kecap Bango Sampai Kopi Nescafe Bakal Naik?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
22 October 2021 10:25
Ilustrasi Pasar Swalayan
Foto: Ilustrasi Pasar Swalayan (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Berbagai perusahaan dunia pun ancang-ancang menaikkan harga jual. Unilever, salah satu perusahaan barang konsumsi (consumer goods) terbesar dunia, sudah menaikkan harga jual produk mereka rata-rata 4,1% pada kuartal III-2021 dan sepertinya ke depan bakal naik lagi

"Kami memperkirakan inflasi tahun depan akan lebih tinggi dari tahun ini," ungkap Graeme Pitkethly, CFO Unilever, seperti dikutip dari Reuters. Di Indonesia, produk Unilever tersebar mulai dari sabun dan shampo Lifebuoy, es krim Wall's, penyedap rasa Royco, deterjen Rinso, kecap Bango, dan sebagainya.

Nestle, perusahaan makanan-minuman terbesar dunia, juga menyatakan hal senada. Francois-Xavier Roger, CFO Nestle, mengungkapkan bakal menaikkan harga pada kuartal IV-2021 dan berlanjut ke 2022 jika biaya produksi naik sampai 4%.

"Industri kami secara umum tidak berada dalam situasi normal saat 'dicubit' oleh inflasi," ujar Mark Schneider, CEO Nestle, seperti dikutip dari Reuters.

Di Indonesia, produk Nestle juga menjadi kebutuhan sehari-hari. Susu Dancow, Milo, Bear Brand, wafer Kit Kat, kopi Nescafe, adalah produk-produk dari Nestle yang tersimpan di lemari dan kulkas rakyat Indonesia.

Selain kenaikan permintaan dan kelangkaan pasokan bahan baku, tekanan inflasi juga disebabkan oleh kekurangan tenaga kerja. Tenaga kerja yang sudah berumur akan keluar dari pasar tetapi anak-anak muda penggantinya tidak bisa menutup.

"Kekurangan tenaga kerja ini bersifat struktural. Permintaan tenaga kerja yang sedang tinggi ada di sektor kesehatan, pendidikan, teknologi, dan logistik," kata CEO Randstad (perusahaan penyedia tenaga kerja) Jacques Van Den Broek, sebagaimana diwartakan Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular