Luhut Sebut Bos IMF Takjub dengan Penanganan Covid-19 di RI
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat (AS). Dalam unggahan di akun Instagram resminya, Kamis (21/10/2021), Luhut mengungkapkan pemerintah memperoleh pujian dari Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva.
"Apresiasi khusus juga disampaikan oleh MD IMF Kristalina Georgieva yang takjub bahwa selain penanganan pandemi yang terkendali, langkah-langkah pemulihan ekonomi Indonesia bisa terlaksana pula lewat penguatan UMKM," ujarnya.
"Mudah-mudahan penguatan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional bisa terus kita dorong agar perekonomian Indonesia tetap bergerak meskipun di masa sulit seperti sekarang," lanjutnya.
Dalam kunjungannya, Luhut juga menemui sejumlah pejabat penting serta pimpinan perusahaan teknologi terkemuka.
"Kerja sama pengurangan gas rumah kaca serta percepatan dan transisi menuju EBT (energi baru dan terbarukan) adalah pertemuan utama yang saya lakukan di sana dengan Utusan Khusus Presiden Joe Biden untuk Iklim John Kerry. Hal ini juga saya bahas dengan Presiden World Bank David Malpass," katanya.
Tetapi, menurut Luhut ada pertemuan yang tidak kalah penting hari ini, yaitu dengan Penasehat Keamanan Nasional (NSA) Jack Sullivan.
"Kami membahas peningkatan keamanan kesehatan global, di samping beberapa komunikasi strategis antara pemerintah Indonesia dan Amerika sendiri. Saya sampaikan pada Mr. Sullivan jika Amerika ingin membantu Indonesia secara konkret, maka perusahaan-perusahaan Amerika dapat melakukan kerja sama investasi dan produksi obat therapeutic Covid-19 di Indonesia yang sudah dalam fase clinical trial terakhir," ujarnya.
"Di mana kita tahu bersama bahwa obat ini bisa menjadi kunci penanganan pandemi. Kita tidak ingin hanya sekadar menjadi pembeli. Mendengar hal ini, Mr. Sullivan tampak optimis dan sepakat dengan saya. Saya kira jika ini berhasil, penanganan pandemi kita bisa jauh lebih baik namun dengan catatan kita harus taat prokes dan melakukan percepatan vaksinasi," lanjutnya.
(miq/miq)