Internasional

Bos IMF Kena Skandal, Nasibnya di Ujung Tanduk

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
10 October 2021 13:17
FILE - In this Feb. 14, 2020 file photo, Kristalina Georgieva, Managing Director of the International Monetary Fund, attends a session on the first day of the Munich Security Conference in Munich, Germany.   Georgieva said Friday, March 27,  it is clear that the global economy has now entered a recession that could be as bad or worse than the 2009 downturn.  She said the 189-nation lending agency was forecasting a recovery in 2021, saying it could be a “sizable rebound.” But she said this would only occur if nations succeed in containing the coronavirus and limiting the economic damage(AP Photo/Jens Meyer, File)
Foto: Kristalina Georgieva, IMF (AP/Jens Meyer)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF) akan kembali memanggil Kristalina Georgieva beserta firma hukumnya. Ini terkait skandal di mana ia disebut menekan stafnya di Bank Dunia (World Bank) saat menjabat pemimpin lembaga itu.

Masa depan Bos IMF itu pun akan diputuskan pada hari Senin (11/10/2021). Besok, para menteri keuangan dan pejabat senior lainnya dari 190 negara anggota IMF akan berkumpul di Washington AS, untuk pertemuan musim gugur tahunan IMF dan Bank Dunia.



Melansir dari Reuters, Minggu, (10/10/2021) Dewan Eksekutif sebenarnya sudah bertemu Jumay. Namun makhirnya menunda dan meminta lebih banyak lagi perincian dan klarifikasi.

Sebelumnya Georgieva telah membantah keras tuduhan tersebut. Pengacaranya mengklaim bahwa penyelidikan yang dilakukan oleh firma hukum WilmerHale melanggar aturan staf Bank Dunia.

Departemen Keuangan AS, yang mengendalikan 16,5% saham IMF, menolak berkomentar setelah pertemuan Jumat. Juru bicara Departemen Keuangan Alexandra LaManna mengatakan departemen telah mendorong melakukan pengecekan yang adil dan menyeluruh dari semua fakta.

Laporan investigasi WilmerHale yang disiapkan untuk dewan Bank Dunia menuduh bahwa ketika Georgieva myang meminpin di 2017 melakukan penekanan pada stafnya untuk merubah laporan. Ini demi menaikkan rating iklim bisnis China.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Geger Isu Skandal Bos IMF, Terkait China dan Bank Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular