
Harga Batu Bara Menggila, Ekspor RI Diramal Meroket 53%!

- Menambah proyeksi Bank Permata
Jakarta, CNBC Indonesia - Surplus neraca perdagangan Indonesia diperkirakan berlanjut pada September 2021. Kenaikan harga komoditas mendongrak kinerja ekspor sehingga diperkirakan tumbuh lebih tinggi ketimbang impor.
Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data perdagangan internasional Indonesia periode September 2021 pada 15 Oktober 2021. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor melesat 52,885% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).
Sementara median proyeksi pertumbuhan impor juga cukup tinggi yaitu 49,52% yoy. Ini membuat neraca perdagangan membukukan surplus US$ 3,69 miliar.
Sebagai perbandingan, konsensus pasar yang dihimpun Reuters menghasilkan median proyeksi pertumbuhan ekspor di 51,6% yoy. Kemudian impor 'diramal' tumbuh 50% dan neraca perdagangan surplus US$ 3,8 miliar.
Meskipun data September 2021 sepertinya cukup impresif, tetapi belum sedahsyat bulan sebelumnya. Pada Agustus 2021, ekspor tumbuh 64,1% yoy ke US$ 21,42 miliar. Nilai ekspor tersebut adalah yang tertinggi sepanjang sejarah Indonesia merdeka.
Sedangkan surplus neraca perdagangan Agustus 2021 mencapai US$ 4,74 miliar. Ini juga adalah rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Halaman Selanjutnya --> Harga Batu Bara Naik, Ekspor Terungkit
