Help! Batu Bara India Menipis, Bollywood Terancam Blackout
Jakarta, CNBC Indonesia - Krisis energi di India semakin mengkhawatirkan. Pasalnya cadangan batu bara yang merupakan bahan utama produksi negara itu semakin menipis dan menimbulkan ancaman pemadaman listrik
Melansir media lokal NDTV, persediaan batubara di pembangkit listrik India turun menjadi sekitar 8,1 juta ton pada akhir September, sekitar 76% lebih rendah dari tahun sebelumnya. Selain itu, data pemerintah menunjukkan setengah dari 135 pembangkit listrik tenaga batu bara (PLTU) hanya memiliki stok bahan bakar kurang dari tiga hari.
Tarif dasar listrik juga dilaporkan naik di beberapa lokasi, dengan rata-rata kenaikan sebesar 4,4 rupee (Rp 8.400) per kilowatt hour. Ini terjadi mengingat pasokan batu bara tidak sebanding dengan permintaan listrik yang dibutuhkan.
Dengan situasi seperti ini, setengah pembangkit dikabarkan telah mempersiapkan pemadamannya. Ini akan terjadi hingga pasokan batu bara benar-benar stabil dan harganya menjadi lebih murah
"Sampai pasokan benar-benar stabil, kami kemungkinan akan melihat pemadaman listrik di beberapa pembangkit, sementara pelanggan di tempat lain mungkin diminta membayar lebih untuk listrik," kata direktur penasihat infrastruktur di perusahaan pemeringkat kredit Crisil, Pranav Master.
Sementara itu, defisit ini juga diperparah dengan konsumsi listrik Industri yang terus naik. Di Maharashtra, Gujarat dan amil Nadu misalnya, konsumsi tumbuh 13,9 hingga 21% dalam tiga bulan hingga September.
"Tahun ini kami melihat pertumbuhan yang luar biasa dari permintaan industri," kata Direktur Regulator Listrik Gujarat, Shameena Husain.
India adalah importir batu bara terbesar kedua di dunia. Meski demikian, negara Tuan Takur itu memiliki cadangan batu bara terbesar keempat dunia.
(sef/sef)