Internasional

Krisis Energi Hantam Dunia: Inggris, China, ke India

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
01 October 2021 17:35
Ilustrasi Bendera India. AP/
Foto: Ilustrasi Bendera India. AP/

Setelah Inggris dan China kini krisis serupa mengancam India. Perusahaan utilitas di negeri itu ramai-ramai mengamankan pasokan batu bara setelah lonjakan permintaan listrik dari industri dan impor yang lambat.

Ini karena rekor harga global karena rebound permintaan listrik. Belum lagi persaingan dengan China.

Data pemerintah menunjukkan setengah dari 135 pembangkit listrik tenaga batu bara (PLTU) hanya memiliki stok bahan bakar kurang dari tiga hari. Padahal, aturan pemerintah federal, pasokan setidaknya harus ada untuk dua minggu.

"Kegentingan pasokan diperkirakan akan berlanjut," kata unit lembaga pemeringkat S&P CRISIL dalam sebuah laporan, dikutip Jumat (1/10/2021).

"Inventarisasi batu bara di pembangkit (India) akan meningkat secara bertahap hingga Maret nanti," prediksi lembaga itu lagi.

Secara detil, konsumsi listrik negara-negara bagian yang fokus ke Industri terus naik. Di Maharashtra, Gujarat dab Tamil Nadu misalnya, konsumsi tumbuh 13,9 hingga 21% dalam tiga bulan hingga September.

"Tahun ini kami melihat pertumbuhan yang luar biasa dari permintaan industri," kata Direktur regulator listrik Gujarat, Shameena Husain.

Meskipun pasokan batu bara India menyusut, pemadaman listrik skala besar belum terjadi. Tapi mengutip Reuters, kekurangan sudah terlihat di Uttar Pradesh, Bihar dan Kashmir.

India adalah importir batu bara terbesar kedua di dunia. Meski demikian, negara Tuan Takut itu memiliki cadangan terbesar keempat dunia.

 

(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular