Wapres Iran Tiba di Moskow Rusia, Bahas Kerja Sama Nuklir!

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Selasa, 28/09/2021 17:55 WIB
Foto: Mohammad Eslami (REUTERS/LEONHARD FOEGER)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Presiden sekaligus Kepala Organisasi Energi Atom Iran, Mohammad Eslami, dikabarkan tiba di Rusia untuk melakukan pembicaraan dengan Kepala Eksekutif Rosatom, perusahaan nuklir negara itu.

"Eslami berencana untuk membahas kerja sama antara kedua negara di sektor tenaga nuklir," kata laporan kantor berita RIA, dikutip dari Reuters, Selasa (28/9/2021).

Pada Sabtu (25/9/2021), Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov meminta Amerika Serikat (AS) melakukan pendekatan yang lebih aktif guna membantu melanjutkan kembali pembicaraan kesepakatan nuklir Iran yang sempat terhenti.

"Jelas bahwa mereka harus lebih aktif dalam menyelesaikan semua masalah yang terkait dengan kesepakatan itu," kata Lavrov kepada wartawan di PBB, New York.

Lavrov berharap negosiasi di Wina antara Iran, Rusia, China, Prancis, Inggris dan Jerman akan dilanjutkan sesegera mungkin.



Pembicaraan yang ditengahi oleh Eropa ini berusaha melanjutkan kembali kesepakatan perjanjian 2015 dengan AS, yang sebelumnya 'dihancurkan' oleh mantan presiden Donald Trump.

Trump menarik AS keluar pada 2018, dan mengembalikan sanksi terhadap Iran yang telah dicabut AS sebagai bagian dari perjanjian. Sejak itu, Iran juga mundur dari banyak komitmen yang sudah dijalankan.

Setelah Joe Biden menjabat sebagai presiden AS, dia ingin kembali ke kesepakatan. Tetapi pemerintahannya menyatakan ketidaksabaran dalam pembicaraan yang sempat terhenti itu.

Diskusi antara Iran dan lima negara tersisa yang bertujuan menghidupkan kembali kesepakatan itu dimulai di Wina pada April. Namun, usaha itu telah ditangguhkan sejak Juni ketika Ebrahim Raisi terpilih sebagai presiden.

Harapan untuk menghidupkan kembali kesepakatan itu muncul kembali ketika Iran menyetujui kompromi baru dengan Badan Nuklir PBB tentang pemantauan fasilitas nuklirnya.

Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, mengatakan pembicaraan akan dilanjutkan segera, meski AS mengatakan Teheran tidak secara spesifik mengenai jangka waktunya.



(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Bantah Kabar Kesepakatan Nuklir Iran Senilai $30 Miliar