Harga Rumah di Sydney Naik Rp 12 Juta/Hari, IMF Ngeri Krisis

suhendra, CNBC Indonesia
24 September 2021 13:30
A ferry sails past the Opera House in Sydney, Australia, Tuesday, April 6, 2021. New Zealand announced the start date for a long-anticipated travel bubble between Australia and New Zealand that will allow people to travel between the two countries without going through quarantine, allowing families to reunite and giving a big boost to the struggling tourism industry will begin April 19. (AP Photo/Rick Rycroft)
Foto: Sydney, Australia (AP/Rick Rycroft)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan moneter internasional, IMF, memberi peringatan kepada pemerintah Australia agar bertindak menahan kenaikan harga rumah yang terjadi. Ada apa ya?

Sepanjang tahun lalu, harga rumah di kota-kota besar Australia naik lebih dari 20%. Bahkan pandemi Covid-19 tidak mendinginkan panasnya pasar real estate di Australia. IMF meminta pemerintah Australia segera bertindak.

"Melonjaknya harga rumah meningkatkan kekhawatiran soal keterjangkauan bagi masyarakat dan stabilitas keuangan," ujar IMF dalam ulasannya soal ekonomi Australia, seperti dilansir dari AFP, Jumat (24/9/2021).

IMF mendesak pemerintah negeri kanguru untuk melakukan reformasi struktural, untuk menambah pasokan perumahan dan mendukung masyarakat berpenghasilan rendah untuk bisa menjangkau harga perumahan.



Selain itu, IMF menambahkan, pengawasan di sektor keuangan juga perlu diperketat, demikian juga untuk standar dalam pemberian pinjaman properti.

AFP menyebut, spekulasi properti sudah menjadi seperti hal yang biasa di Australia, berbagai surat kabar terus menulis cerita tentang lelang dan penjualan properti-properti mewah.



Secara nasional di Australia, harga rumah naik lebih dari 18% tahun lalu menurut CoreLogic. Meski ada kebijakan lockdown dan pengetatan karena pandemi, harga perumahan di Australia terus melonjak.

Di Hobart, Tasmania, tahun lalu harga rumah rata-rata naik 25% menurut data dari situs real estate bernama Domain. Sementara di Sydney dalam sehari harga rumah naik AUD 1.200 (US$ 875) atau Rp 12,5 juta per hari sepanjang kuartal II-2021 lalu.

Harga rata-rata rumah di kota-kota besar Australia saat ini menembus US$ 1 juta atau sekitar Rp 14 miliar.

Menurut IMF, booming harga rumah ini dikarenakan para pembeli mengambil keuntungan dari rendahnya bunga KPR dan juga program fiskal pemerintah untuk pembeli rumah.


Bank sentral Australia, yaitu Reserve Bank of Australia, menetapkan suku bunga acuan saat ini 0,1% dan akan terus rendah hingga 2024. Saat ini muncul kekhawatiran soal angka utang masyarakat dan potensi terjadinya gelembung pasar perumahan di Australia.

"Adanya peningkatan tingginya utang properti terhadap pendapatan masyarakat, dan permintaan investor di pasar properti juga mulai naik," demikian peringatan IMF.

Hutang-ke-pendapatan hipotek yang tinggi sedang meningkat di tengah utang rumah tangga yang meningkat, dan permintaan investor mulai meningkat dari tingkat yang rendah," IMF memperingatkan.


(wed/dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Australia Perluas Area Lockdown ke Pedesaan!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular