Tambang Bawah Tanah Siap 100% di 2022, Ini Rencana Freeport

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
Jumat, 24/09/2021 10:57 WIB
Foto: Tambang Freeport Grasberg, Timika (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Freeport Indonesia (PTFI) memproyeksikan tahun depan tambang bawah tanah akan beroperasi dengan kapasitas penuh alias 100%.

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan saat ini kapasitas tambang bawah tanah telah mencapai 90%. Pengembangan tambang bawah tanah ini sudah dilakukan sejak belasan tahun lalu, tepatnya 2004 karena memang ditujukan untuk mengantisipasi semakin menurunnya cadangan yang berada di tambang terbuka.

Sejak tahun lalu perusahaan pun telah menutup tambang terbuka (open pit) dan sepenuhnya bergantung pada produksi dari tambang bawah tanah.


"Tambang bawah tanah ini sudah develop sejak tahun 2004. Dan mulai tahun 2015 ditambang dan kini sudah kira-kira 90% dari kapasitas normal dan tahun depan akan kapasitas penuh 100%," ungkapnya dalam program Mining Zone "Menggali Kontribusi Freeport untuk Papua dan Indonesia" CNBC Indonesia, Rabu (22/09/2021).

Dengan mulai beroperasinya tambang bawah tanah ini, Freeport memperkirakan akan memproduksi emas 1,5 juta ons dan produksi tembaga mencapai 1,5 miliar pon pada 2022.

Ini artinya, akan ada kenaikan dibandingkan produksi tahun ini. Hingga akhir 2021 ini diperkirakan Freeport memproduksi 1,3 juta ons emas dan hampir 1,3 miliar pon tembaga.

"Dan rencana tahun depan produksi penuh, 1,5 miliar pon tembaga dan 1,5 juta ons emas, begitu untuk beberapa tahun ke depan. Tahun depan tambang bawah tanah sudah kapasitas 100% dan seterusnya sampai 2041," lanjutnya.

Perkiraan produksi hingga akhir tahun ini juga diperkirakan mencapai dua kali lipat dari capaian produksi pada 2020 lalu. Berdasarkan data Freeport, produksi tembaga pada 2020 tercatat mencapai 809 juta pon dan emas 848 ribu ons.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Strategi PTFI Hadapi Gejolak Harga Komoditas & Gejolak Global

Pages