
AS Beri Warning ke Eropa Soal Harga Gas, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) pada Rabu (22/9/2021) memberikan sebuah peringatan bagi negara-negara Eropa. Peringatan itu terkait dengan ancaman manipulasi harga gas di wilayah itu.
Mengutip AFP, Menteri Energi AS Jennifer Granholm mengatakan bahwa Eropa saat ini terancam dengan adanya isu kenaikan harga gas yang dimainkan oleh Rusia. Rusia sendiri merupakan supplier gas yang cukup besar di Benua Biru.
"AS telah menjelaskan bahwa kami dan mitra kami harus siap untuk terus berdiri ketika ada pemain yang mungkin memanipulasi pasokan untuk menguntungkan diri mereka sendiri," kata Granholm dalam konferensi pers online di Warsawa, Polandia.
Granholm juga mengingatkan agar semua pihak yang ingin berspekulasi harga gas dengan menimbun atau mempermainkan harga akan selalu menjadi pantauan utama Washington.
"Kami ingin semua memperhatikan masalah manipulasi harga gas dengan penimbunan atau kegagalan untuk menghasilkan pasokan yang memadai."
"Kami melihat ini dengan sangat serius dan kami bersatu dengan sekutu Eropa kami dalam memastikan Anda mendapatkan pasokan gas yang memadai dan terjangkau musim dingin ini," tambahnya.
Sebelumnya sekitar 40 anggota Parlemen Eropa telah menulis surat yang menuduh perusahaan Rusia, Gazprom, memanipulasi harga gas. Hal ini terjadi ketika Eropa mengalami defisit gas untuk persiapan musim dingin.
Dalam surat tuduhan itu, para anggota parlemen itu menyebut bahwa berkurangnya aliran gas Rusia melalui Ukraina merupakan upaya Moskow untuk menekan Jerman agar Berlin mau menyetujui aktivasi pipa gas Nord Stream 2 melalui Laut Baltik.
Aktivasi pipa itu sendiri diketahui terhambat karena proyek itu menjadi momok besar bagi hubungan Eropa dan AS yang notabenenya merupakan sekutu utama.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Krisis Makanan, Supermarket di Amerika Serikat Mulai Kosong