Internasional

Gila! Harga Bensin di AS Capai Rp 57 Ribu/Galon

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
07 March 2022 15:50
Customers fill up their automobiles and gas containers with fuel at the Circle K on Wednesday, May 12, 2021 in Raleigh, N.C.  Several gas stations in the Southeast reported running out of fuel, primarily because of what analysts say is unwarranted panic-buying among drivers, as the shutdown of a major pipeline by hackers entered its fifth day.  (Robert Willett/The News & Observer via AP)
Foto: Pelanggan mengisi bbm mobil mereka dengan bahan bakar di Circle K pada hari Rabu, 12 Mei 2021 di Raleigh, NC. (Robert Willett / The News & Observer via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga rata-rata untuk satu galon bensin biasa (1 galon sekitar 3,7 liter) di Amerika Serikat (AS) kini mencapai US$ 4 atau sekitar Rp 57 ribu (asumsi Rp 14.400/US$) per Minggu (6/3/2022). Ini jadi level tertinggi sejak 2008.

Lonjakan harga bensin terjadi pasca serangan Rusia ke Ukraina. Meski begitu, rekor tertinggi US$ 4,11 per galon yang ditetapkan tahun ini diprediksi akan turun kapan saja.

Rata-rata nasional AAA berada di US$ 4,01, naik 9 sen per galon sejak Sabtu (5/3/2022), dan naik 47 sen atau 13% sesaat sebelum Rusia menyerang Ukraina akhir Februari lalu.

"Ini bukan akhir dari semuanya... Ini benar-benar di luar kendali," kata Tom Kloza, kepala analisis energi global untuk Layanan Informasi Harga Minyak, yang menyediakan data ke AAA dari 140.000 stasiun di seluruh negeri, dikutip dari CNN International.

Harga bensin grosir naik 23 sen dalam perdagangan Jumat (4/3/2022), kenaikan yang Kloza katakan akan diteruskan ke konsumen dalam waktu dekat.

Kenaikan harga pada akhir pekan kemarin lebih besar daripada lonjakan harga saat Badai Katrina menghantam Pantai Teluk AS dan merusak sebagian besar wilayah penghasil minyak dan gas negara itu pada 2005.

Namun masih ada beberapa bagian negara yang belum mencapai harga gas US$ 4 per galon. Di negara bagian tengah, dari North Dakota selatan ke Texas, memiliki rata-rata harga bensin US$ 3,71 per galon.

Rata-rata terendah di seluruh negara bagian ada di Missouri, yang mencatat US$ 3,60 per galon. Tapi itu naik 28 sen atau 8% dalam minggu terakhir.

Kini ada 18 negara bagian, ditambah Washington DC, di mana harga bensin dipatok US$ 4 atau lebih. Semua wilayah Timur Laut dan Atlantik Tengah, serta Pantai Barat, Nevada, Arizona, Illinois, Alaska, dan Hawaii memiliki rata-rata harga bensin US$4. Tiga negara bagian tambahan, Florida, Michigan, dan Indiana, hanya kurang dari setengah sen dari harga US$ 4.

Harga tertinggi terlihat di California, di mana rata-rata harga bensin sebesar US$ 5,29 (Rp 76 ribu) per galon.

Harga rata-rata bensin satu tahun lalu adalah US$ 2,76 (Rp 39 ribu) per galon. Ini didukung pasar masih yang belum pulih dari penurunan sejak pandemi dan pesanan tinggal di rumah serta penutupan bisnis yang memangkas permintaan bensin.

Rata-rata rumah tangga AS menggunakan sekitar 90 galon bensin sebulan, kata Kloza, jadi kenaikan US$ 1,25 membebani konsumen sekitar US$ 105 per bulan, atau hampir US$ 1.300 selama setahun.

Harga bensin telah meningkat karena Rusia adalah salah satu pengekspor minyak utama dunia, dengan sebagian besar produksinya ke Eropa dan Asia. Minyak Rusia hanya menyumbang 2% dari impor AS pada bulan Desember, menurut data Departemen Energi AS.


(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Minyak dan Gas Tak Terkendali, Ini Penyebabnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular