Rakyat Mantab (Makan Tabungan), Daya Beli Tiarap!

"Tekanan terhadap daya beli tetap akan kuat sepanjang kuartal III-2021 meski pemerintah menerapkan pelonggaran PPKM. Persepsi konsumen sudah terlanjut terpukul, dan ini berdampak kepada pola konsumsi," sebut Anthony Kevin, Ekonom Mirae Asset, dalam risetnya.
Menurut Kevin, pengetatan PPKM dilakukan pada momentum yang kurang bersahabat. Pada kuartal II, daya beli masih terbantu karena ada Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke-13 bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Nah, 'uang kaget' itu sudah tidak ada lagi pada kuartal III. Jadilah masyarakat harus menghadapi PPKM yang demikian berat tanpa bekal apa-apa, seadanya saja.
Akibatnya, masyarakat harus mantab alias makan tabungan. Pada Juli 2021, total simpanan masyarakat di perbankan dengan nilai di bawah Rp 100 juta turun 0,1% mtm. Padahal sebulan sebelumnya terjadi peningkatan 0,3% mtm.
Sekarang PPKM memang sudah dilonggarkan. Namun luka yang ditimbulkan oleh PPKM Darurat terlalu perih, terlalu dalam, tidak bisa sembuh dalam waktu singkat. Banyak yang penghasilannya belum kembali seperti dulu lagi.
Ini yang membuat konsumsi dan daya beli rakyat masih tertahan, belum bisa terlalu royal berbelanja padahal mal sudah dibuka. Hasilnya, laju inflasi masih segitu-gitu saja...
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
