Pencari Suaka dari Afghanistan ke Uni Eropa Naik 20%, Kenapa?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
16 September 2021 20:03
Afghan horse riders compete for the goat during a friendly buzkashi match on the outskirts of Kabul, Afghanistan, Friday, Dec. 27, 2019. Buzkashi is a traditional and the national sport of Afghanistan, where players compete to place a goat carcass into a goal circle. It was banned during the Taliban rule. (AP Photo/Rahmat Gul)
Foto: Tradisi Buzkashi di Afghanistan (AP Photo/Rahmat Gul)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah permintaan suaka oleh warga Afghanistan kepada Uni Eropa (UE) naik 20% pada Juli. Kenaikan ini terjadi bahkan sebelum kelompok Taliban mengambil alih kota Kabul.

Data Kantor Dukungan Suaka Eropa (EASO) per Kamis (16/9/2021) memperlihatkan sebanyak 50.000 orang mengajukan permohonan perlindungan internasional di 27 negara blok itu, termasuk kepada negara non anggota UE, yakni Norwegia dan Swiss.

"Aplikasi oleh warga Afghanistan meningkat untuk bulan kelima berturut-turut, menjadi sekitar 7.300 (naik 21 persen dari Juni)," kata sebuah pernyataan EASO, dikutip dari AFP.

"Ini datang relatif dekat dengan jumlah aplikasi oleh Suriah (8.500, +14%). Kesenjangan antara Afghanistan dan Suriah telah menyusut hampir terus-menerus sejak Desember 2020," tambahnya.

Diperkirakan akan ada lonjakan permintaan suaka dari warga Afghanistan setelah ribuan orang diterbangkan ke UE pasca jatuhnya kepemimpinan negara tersebut ke Taliban pada pertengahan Agustus.

Sementara UE ingin mencegah arus besar pengungsi dari Afghanistan. Sebab kasus ini mirip dengan krisis migran akibat perang Suriah, dengan lebih dari 1 juta orang datang ke blok tersebut pada 2015 silam.

Brussels telah menjanjikan peningkatan bantuan kemanusiaan ke Afghanistan dan dukungan bagi negara-negara tetangga untuk menjadi tuan rumah setiap kedatangan.

Data EASO pada Juli juga melihat puncak aplikasi oleh warga Irak, yang jumlahnya mencapai 2.300 orang. Bulan lalu UE melaporkan penurunan jumlah warga Irak yang tiba di Lithuania setelah Baghdad setuju untuk menghentikan penerbangan ke Belarus.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bunuh Pejabat, Taliban Rebut Ibu Kota Provinsi Afghanistan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular