
Heboh Taliban Penggal Kepala Manekin di Afghanistan, Kenapa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Para pemilik toko pakaian di provinsi barat Herat di Afghanistan diminta untuk memenggal kepala boneka manekin milik mereka. Ini dilakukan setelah pejabat Taliban memutuskan bahwa boneka-boneka itu adalah "berhala" yang berdosa.
Menyembah berhala dianggap dosa dalam agama Islam. Muslim dilarang menyembah siapa pun atau hal selain Allah atau satu-satunya Tuhan yang dipercaya penganut agama tersebut.
Keputusan keras itu diterbitkan awal Januari 2022 oleh Kementerian Penyebaran Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan di Herat. Badan ini bertanggung jawab untuk mengawasi interpretasi ketat Islam oleh Taliban.
Kementerian awalnya memerintahkan pemilik toko untuk melepas manekin sepenuhnya tetapi pemilik toko membalas dan mengatakan seruan tersebut akan menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi mereka. Keluhan tersebut mendorong Sheikh Aziz-u-Rahman, kepala kementerian, untuk kemudian memerintahkan manekin dipenggal, sebagaimana dilaporkan media lokal.
"Semua patung dan manekin di toko Anda harus tanpa kepala," tulis sebuah catatan untuk penjaga toko, dikutip dari The Sun, Kamis (6/1/2021).
Pemilik bisnis Abdul Wadood Faiz Zada mengatakan kepada surat kabar Italia Repubblica bahwa setiap manekin berharga dari US$ 70 hingga US$ 100. Memenggal kepala, kata dia, akan menjadi kerugian finansial yang besar.
Sebelumnya, Taliban menguasai Afghanistan pertengahan Agustus 2021. Sejumlah aturan juga diperketat sesuai dengan norma yang dipegang kelompok tersebut.
Berkuasanya Taliban membuat miliaran bantuan dan aset dibekukan komunitas internasional akibat ketidakpercayaan ke kelompok tersebut. Ada kekhawatiran kelompok tersebut terkait terorisme.
Afghanistan setidaknya memiliki dana cadangan US$ 9 miliar di Amerika Serikat (AS). Negeri itu juga memiliki US$ 431 juta dana cadangan bank sentral yang disimpan di Commerzbank dan sekitar US$ 94 juta disimpan di Bundesbank, Jerman serta US$ 660 juta di Swiss.
(tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bunuh Pejabat, Taliban Rebut Ibu Kota Provinsi Afghanistan