Internasional

Chaos! Negara Kaya Minyak Ini Rusuh Besar-besaran, 8 Tewas

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
06 January 2022 06:10
Polisi anti huru hara memblokir pengunjuk rasa di pusat kota Almaty, Kazakhstan, Rabu (5/1/2022). Pengunjuk rasa yang mengecam kenaikkan harga gas cair bentrok dengan polisi di kota terbesar Kazakhstan dan mengadakan protes di kota lain di negara ini. Laporan berita lokal mengatakan polisi membubarkan demonstrasi sekitar seribu orang Selasa malam di Almaty dan beberapa demonstran ditahan. (AP/Vladimir Tretyakov)
Foto: Polisi anti huru hara memblokir pengunjuk rasa di pusat kota Almaty, Kazakhstan, Rabu (5/1/2022). Pengunjuk rasa yang mengecam kenaikkan harga gas cair bentrok dengan polisi di kota terbesar Kazakhstan dan mengadakan protes di kota lain di negara ini. Laporan berita lokal mengatakan polisi membubarkan demonstrasi sekitar seribu orang Selasa malam di Almaty dan beberapa demonstran ditahan. (AP/Vladimir Tretyakov)

Jakarta, CNBC Indonesia - Negara penghasil minyak terbanyak di Asia Tengah, Kazakhstan kini dilanda kerusuhan besar-besaran. Situasi tak kondusif tersebut terjadi sejak Selasa (4/1/2022) dan masih berlanjut hingga Rabu.

Setidaknya 200 orang ditangkap dan delapan orang tewas karena kerusuhan. Mereka yang tewas merupakan polisi dan aparat yang bertugas mengamankan situasi di negara tersebut.

Status darurat juga diberlakukan Presiden Kassym-Jomart Tokayev. Ia mengatakan negaranya diserang "teroris".

Dalam keterangannya Kamis, Tokayev juga meminta bantuan militer aliansi Rusia, Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO)- yang berisi lima negara bekas Uni Soviet- untuk turun mengamankan situasi. Negara itu disebutnya telah terjerumus dalam kekacauan.

"Ini adalah perusakan integritas negara dan yang paling penting ini adalah serangan terhadap warga kami yang meminta saya... untuk segera membantu mereka," kata Tokayev dikutip AFP.

"Almaty diserang, dihancurkan, dirusak. Penduduk Almaty menjadi korban serangan teroris, bandit, oleh karena itu adalah tugas kita ... untuk mengambil semua tindakan yang mungkin untuk melindungi negara kita."

Dia pun menambahkan bahwa pengunjuk rasa anarkis juga telah menyita lima pesawat di bandara Almaty. Angkatan udara Kazakhstan juga terlibat dalam pertempuran di dekat kota.

"Saya berniat untuk bertindak sekuat mungkin... Bersama-sama kita akan mengatasi periode hitam ini dalam sejarah Kazakhstan," katanya dikutip Reuters.

Kerusuhan dimulai dengan kenaikan harga gas minyak cair (LPG), yang digunakan untuk bahan bakar kendaraan di negara 19 juta penduduk itu. Ini membuat massa turun berunjuk rasa.

Massa kecewa meneriakkan ketidakadilan. Pasalnya negara itu memiliki cadangan energi besar baik minyak maupun gas.

Kazakhstan 20 miliar cadangan minyak dengan tingkat produksi sekitar 1,64 juta barel/hari. Negara ini menempati urutan ke-19 produsen minyak bumi dunia, sekaligus penghasil terbesar di kawasan Asia Tengah.

Massa pun meneriakkan kemarahan ke presiden terdahulu, Nursultan Nazarbayev, yang meski tak lagi berkuasa tapi dianggap masih mengatur ekonomi. Ia menguasai negara itu tiga dekade dan mundur di 2019 karena tuntutan warga akibat mengekang liberalisme di negara itu.

Ia dan keluarganya pun mash duduk di pemerintahan. Alhasil kemarin, Tokayev mencopot Nazarbayev dan keluarganya meski itu tak berhasil menenangkan situasi.

"Orang Kazakh terbiasa dengan kesabaran, tapi kami sudah lelah," kata pengunjuk rasa Rafik Jarylkasyn.

"Kami sudah cukup."

Sementara itu, sejumlah penduduk mengatakan ada penjarahan besar-besaran di alun-alun kota. "Ada anarki total di jalan," katanya.

Sebuah streaming oleh seorang blogger Kazakh telah menunjukkan api yang berkobar di kantor walikota Almaty, dengan suara tembakan yang jelas terdengar. Video yang diposting online juga menunjukkan kantor kejaksaan terbakar.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kazakhstan Memanas, Pemerintah Minta WNI Lakukan Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular