Kabar Baik Cuma Soal Covid dari Jokowi, Ekonomi Gimana?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar baik dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai kasus covid-19 disambut baik oleh masyarakat. Tapi bagaimana dengan ekonomi, apakah kabarnya juga sebaik itu?
Terbaru dari perkembangan ekonomi adalah realisasi neraca perdagangan Agustus 2021 yang bombastis. Ekspor capai titik tertinggi sepanjang sejarah. Impor juga meningkat, namun dalam neraca masih terhitung surplus.
Apa artinya?
"Ini memberikan sinyal positif untuk Indonesia melanjutkan pemulihan ekonomi, khususnya pada kuartal IV-2021," tulis Faisal Rachman, Ekonom Bank Mandiri dalam analisanya yang dikutip CNBC Indonesia, Kamis (16/9/2021)
Dalam rilis Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2021 kembali membukukan surplus sebesar US$ 4,74 miliar. Di mana realisasi ekspor US$ 21,42 miliar dan impor US$ 16,68 miliar.
Capaian ini besar dipengaruhi oleh peningkatan nilai ekspor minyak kelapa sawit hingga hasil pertambangan seperti batubara, biji tembaga dan lignit.
Seiring dengan arah perkembangan global dan domestik, diperkirakan tren surplus masih akan berlanjut sampai akhir tahun 2021. Hal ini turut mendorong defisit transaksi berjalan pada kisaran 1,06% dari PDB.
Namun persoalan yang cukup menjadi perhatian adalah masih rendahnya optimisme konsumen. Ini terlihat pada Survei Konsumen yang digelar Bank Indonesia di mana IKK di level 77,3 atau turun dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya yang sebesar 80,2.
Ini bisa dimaklumi karena Indonesia masih dalam proses penurunan kasus covid dan percepatan vaksinasi. Ke depan diperkirakan konsumen masyarakat bisa kembali meningkat.
Bank Mandiri turut melakukan survey yang mencatat pada pertengahan Agustus indeks frekuensi belanja masyarakat kembali ke level prapandemi 104,8. Demikian pula halnya dengan indeks nilai belanja yang mengalami perbaikan dan naik ke level 89,5.
Belanja kelompok masyarakat menengah mengalami kenaikan drastis. Per 29 Agustus indeks belanja kelompok menengah menunjukkan angka 122,5 atau sudah di atas prapandemi.
Angka kunjungan ke tempat belanja dan restoran juga mengalami kenaikan. Pada tanggal 29 Agustus -5 September 2021, angka kunjungan ke tempat perbelanjaan pada 9 kota besar sudah di atas Juli, yaitu 68% pada jam sibuk.
Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan situasi pada 1-11 Agustus di mana angka kunjungan ke tempat belanja berada di tingkat 60% di jam sibuk. Sementara itu angka kunjungan ke restoran pada periode yang sama melonjak ke tingkat 70,1% di jam sibuk.
Bank Mandiri sendiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2021 sebesar 3,5% dan di akhir 2021 mencapai 3,69%.
[Gambas:Video CNBC]
Jokowi Cerita Kejamnya Covid, Bikin Ekonomi RI Babak Belur!
(mij/dru)