Ada Kabar Baik dari Jokowi Soal Covid-19 RI

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
16 September 2021 07:45
Sambutan Presiden RI Jokowi pada Pertemuan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia, 13 Sept 2021. (Tangkapan Layar Youtube/Biro Setpres RI)
Foto: Sambutan Presiden RI Jokowi pada Pertemuan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia, 13 Sept 2021. (Tangkapan Layar Youtube/Biro Setpres RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo mengatakan kondisi pengendalian angka penularan Covid - 19 RI sudah membaik. Meski sudah menurun presiden meminta masyarakat untuk terus waspada.

"Alhamdullilah angka penularan Covid - 19 menunjukan penurunan, kita optimis tetapi harus tetap waspada. Sebagai negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia, Indonesia tidak masuk dalam 10 besar jumlah kasus tertinggi di dunia," katanya dalam webinar kemarin.

Presiden melanjutkan kasus harian turun dari puncaknya pada 15 Juli lalu pada 56 ribu, menjadi 2.500 kasus per hari pada 13 September. Penurunan persentase kasus harian sebesar 13,6% kasus harian per 1 juta, jauh dibawah negara tetangga Asean.

Selain itu keterisian rumah sakit atau BOR (Bed Occupancy Rate) rata-rata di angka 13,8%. Sementara wisma atlet yang sempat menyentuh BOR pada 92% turun menjadi 7% per 12 September.

"Angka positivity rate kita di 2,64% lebih baik dari dunia pada 8,34%," jelasnya.

Mantan Walikota Solo ini juga mengatakan tingkat vaksinasi Indonesia sudah mencapai 72 juta orang atau 34,9% dari total populasi, dengan total dosis yang sudah tersuntikan mencapai 42%.

Untuk mendorong mendorong pemulihan ekonomi nasional, pemerintah juga mengeluarkan insentif untuk dunia usaha. Ada 2020 lalu Kementerian Keuangan mengalokasikan dana pemulihan ekonomi mencapai Rp 695 triliun, dengan realisasi Rp 579 triliun, sementara pada tahun 2021 ini sebesar Rp 744 triliun dengan realisasi per Juli Rp 355 triliun.

"Dana itu untuk keberimbangan kesehatan dan pemulihan ekonomi nasional untuk mendorong ekonomi," jelasnya.

Pemerintah juga masih memberlakukan aturan PPKM level 1-4 di sejumlah daerah. Meski saat ini sudah melakukan uji coba pembukaan melonggarkan aturan dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Upaya pembukaan ekonomi harus hati-hati dan dipatuhi masyarakat serta dunia usaha," jelasnya.

Indonesia berpeluang untuk mencatatkan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari negara tetangga. Terlebih dari banyaknya mitra dagang strategis yang ekonominya sudah pulih.

"Pandemi harus jadi momentum transformasi Indonesia kita juga mengembangkan ekonomi berkelanjutan green economy dan blue ekonomi sekaligus tumbuh berkualitas dan merata kita punya peluang tumbuh paling tinggi," katanya.

Jokowi mengatakan potensi ekspor terbuka lebar, melihat ekonomi mitra dagang kita juga pulih pada Q2 tahun 2021. Dimana China tumbuh 7,9%, AS 12%, Jepang 7,6% m dan India 21%. Menurut dia peluang ini harus dimanfaatkan mendorong ekspor sebanyak banyaknya.

Selain itu investasi Indonesia juga diharapkan tumbuh tinggi dengan adanya kemudahan berusaha dan perizinan dari sistem OSS berbasis risiko. Dalam kesempatan itu dia juga mengajak pengusaha untuk memanfaatkan peluang ini supaya mendorong ekonomi yang berkelanjutan.

Maka dari itu, Jokowi meminta pengusaha dan perbankan untuk makin ekspansif supaya dunia usaha menggeliat.

"Saya mengajak perbankan dan pelaku usaha untuk melakukan ekspansi, mengucurkan kredit dan menggiatkan usahanya," tegas Jokowi.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular