Ratu Elizabeth Megenang 9/11: Harga yang Dibayar untuk Cinta

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
11 September 2021 21:00
FILE - In this Thursday June, 16, 2011 file photo Britain's Queen Elizabeth II with Prince Philip arrive by horse drawn carriage in the parade ring on the third day, traditionally known as Ladies Day, of the Royal Ascot horse race meeting at Ascot, England. Buckingham Palace says Prince Philip, husband of Queen Elizabeth II, has died aged 99. (AP Photo/Alastair Grant, File)
Foto: Ratu Inggris Elizabeth II bersama Pangeran Philip tiba dengan kereta kuda di arena parade pada hari ketiga, yang secara tradisional dikenal sebagai Hari Wanita, dari pertemuan pacuan kuda Kerajaan Ascot di Ascot, Inggris, 16 Juni 2011. (AP Photo / Alastair Grant))

Jakarta, CNBC Indonesia - Ratu Inggris Elizabeth II memberikan sebuah pesan kepada Presiden AS Joe Bide, korban dan masyarakat AS yang terdampak serangan 9/11 yang terjadi, 2001 lalu itu.

"Pikiran dan doa saya beserta keluarga dan seluruh bangsa tetap bersama para korban, penyintas dan keluarga yang terdampak," kata Ratu Elizabeth II yang sudah berumur 95 tahun, mengutip, AFP, Sabtu (11/9/2021).

Dia juga memberikan penghormatan kepada responden pertama dan pekerja yang menjadi penyelamat di tempat kejadian, serta ketahanan masyarakat yang bergabung dengan semangat membangun kembali.

Ratu dan mendiang suaminya Pangeran Philip melakukan perjalanan ke AS pada 2010 lalu, meletakkan karangan bunga di Ground Zero dan bertemu dengan kerabat para korban. Dia mengatakan kepada Biden kalau kunjungan waktu itu masih tersimpan erat dalam ingatannya.

Kerajaan Inggris memberikan penghormatan kepada korban meninggal insiden itu, termasuk 67 warga Inggris. Lagu kebangsaan AS dimainkan pada Sabtu oleh pengawal Welsh yang bertopi bulu pada upacara pergantian penjaga di Kastil Windsor.

Sebelumnya, sehari setelah serangan itu, Ratu memerintahkan agar lagu kebangsaan AS dimainkan selama upacara pergantian penjaga di luar istana Buckingham.

Ratu juga dilaporkan bernyanyi bersama pada upacara peringatan di Katedral St Paul London, tiga hari setelah serangan, melanggar protokol kerajaan.

Pada bulan September 2001, Ratu menulis pesan yang dibacakan di sebuah upacara peringatan di New York untuk orang Inggris yang meninggal.

"Tidak ada yang dapat menghilangkan kesedihan dan rasa sakti ini, duka adalah sumbernya. Harga yang kita bayar untuk cinta," kata Elizabeth.

Saat berada di AS pada 2010, Dia membuka British Memorial Garden Manhattan yang didedikasikan untuk para korban Inggris.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ratu Elizabeth Dirawat di Rumah Sakit, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular