
Pangeran Inggris Digugat Pelecehan Seksual di Bawah Umur

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar mengejutkan datang dari Inggris. Pangeran Andrew, Duke of York, digugat seorang wanita Amerika di pengadilan Manhattan AS 27 Agustus lalu.
Dikabarkan CNBC International, Sabtu (11/9/2021), ia dituduh terlibat pelecehan seksual anak di bawah umur. Wanita itu adalah Virginia Giuffre dan mengaku dipaksa berhubungan seks dengan putra Ratu Elizabeth itu saat masih belum cukup umur.
Tuduhan Giuffre juga membuka tabir hubungan sang pangeran dengan Jeffrey Eipsten. Ia adalah tersangka predator anak yang belum lama ini meninggal di penjara dan diyakini sebagai sumber keretakan Bill Gates dan mantan istrinya Melinda.
Perempuan itu mengaku telah dilecehkan di waktu bersamaan oleh Pangeran Andrew dan Eipsten. Tuntutan hukum telah diberikan ke penjaga di Royal Lodge di Windsor, yang dimiliki Andrew.
Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, belum ada komentar dari sang pangeran.
Mengutip AFP, dalam keterangannya Giuffre menyebut ia secara teratur disalahgunakan oleh Eipstein untuk pria kuat dengan tujuan seksual.
"Satu orang yang begitu kuat ... adalah terdakwa Pangeran Andrew," tulis media itumengutip laporan Giuffre.
Giuffre mengatakan dilecehkan di rumah sosialita milik Ghislaine Maxwell di London 20 tahun lalu. Saat itu ia berumur 18 tahun.
"Epstein, Maxwell, dan Pangeran Andrew memaksa penggugat, seorang anak, untuk melakukan hubungan seksual dengan Pangeran Andrew di luar kehendaknya," katanya.
Pangeran Andrew sendiri sempat membantah keras klaim itu. Pria 61 tahun itu berujar tidak pernah bertemu dengan Giuffre.
Namun adik Pangeran Charles itu memang dikenal bersahabat dengan Epstein. Akibat skandal seks Epstein yang terbongkar dua tahun lalu, ia juga mundur dari tugas kerajaan.
Sebelumnya Giuffre yang berusia 38 tahun itu pernah mengutarakan klaimnya selama wawancara di sebuah stasiun televisi. Ia menuntut Andrew pada ganti rugi sebagai hukuman yang patut dicontoh.
"Saya meminta pertanggungjawaban Pangeran Andrew atas apa yang dia lakukan kepada saya. Yang berkuasa dan kaya, tidak boleh dibebaskan dari tanggung jawab atas tindakan mereka," katanya dalam sebuah pernyataan media.
"Saya tidak mengambil keputusan ini dengan mudah. Sebagai seorang ibu dan seorang istri, keluarga saya adalah yang utama. Saya tahu bahwa tindakan ini akan membuat saya diserang lebih lanjut oleh Pangeran Andrew dan para penggantinya."
Ini merupakan guncangan besar bagi kerjaan Inggris. Di 2021 ini, kerajaan juga dibuat pusing oleh wawancara TV Pangeran Harry, cucu Ratu Elizabeth II, dan istrinya Meghan soal rasisme dan intimidasi di keluarga kerajaan.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inggris Geger, Skandal Seks Buat Ratu Elizabeth Murka