
Xi Jinping Makin Mesra dengan Taliban, Ada Apa China?

2. Sanksi AS untuk Taliban
Taliban sendiri telah dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat (AS) dan beberapa sekutunya. Hal ini membuat China merasa penting untuk berhubungan dengan kelompok itu dalam melawan hegemoni AS.
Langkah seperti ini telah dilakukan Beijing berulang-ulang. Sebelumnya, China memutuskan untuk membeli minyak Iran meski Negeri Persia itu terjerat sanksi yang diterapkan Washington.
"Setiap kesepakatan yang ditandatangani dengan Taliban menghadapi risiko politik dan sanksi yang jelas," kata Jonathan Wood, wakil direktur penelitian global di Control Risks.
3. Pembangunan infrastruktur
China sendiri dianggap memiliki ketertarikan dalam membangun akses infrastruktur di Afghanistan. Bila terjadi, ini akan menjadi akses baru bagi proyek OBOR yang akan menghubungkan China dengan Timur Tengah.
Selain itu, infrastruktur ini peting dalam mengolah harta karun yang terkandung didalam bumi Afghanistan.Afghanistan sendiri memiliki banyak sumber daya alam yang belum dieksploitasi seperti tembaga, batu bara, kobalt, merkuri, emas, dan lithium. Tak tanggung-tanggung, sumber daya alam itu ditaksir senilai lebih dari US$ 1 triliun.
Meski begitu, beberapa analis masih meragukan komitmen China akan hal ini. Pasalnya kondisi dan situasi Afghanistan masih cukup tidak aman dan korup. Pada 2008,sebuah konsorsium perusahaan China mengambil sewa 30 tahun untuk proyek tembaga terbesar di Afghanistan, yang disebut Mes Aynak. Hingga saat ini, proyek itu belum memunculkan progres yang signifikan.
"Infrastruktur terbatas Afghanistan, listrik, jalan raya, rel, medan yang sulit, dan geografi yang terkurung daratan, akan terus menghambat pengembangan sumber daya alam," kata analis Stratford Wood.
[Gambas:Video CNBC]