
AS Resmi Keluar Afghanistan, Taliban Rayakan 'Kemerdekaan'

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) resmi menarik keluar pasukan terakhir dari Afghanistan. Ini membuat kelompok Taliban melakukan tembakan perayaan di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kota Kabul pada Selasa (31/8/2021).
Rekaman video, yang didistribusikan oleh Taliban, menunjukkan para anggota mereka memasuki bandara setelah pasukan AS terakhir lepas landas satu menit sebelum tengah malam pada Senin (30/8/2021). ASa sendiri pergi lebih cepat dari target yang sebelumnya dibuat Presiden Joe Biden.
"Tentara AS terakhir telah meninggalkan bandara Kabul dan negara kami memperoleh kemerdekaan penuh," kata juru bicara Taliban Qari Yusuf, menurut Al Jazeera TV.
Dikutip dari Reuters, Angkatan Darat AS membagikan gambar yang diambil dengan optik malam dari prajurit AS yang terakhir menaiki penerbangan evakuasi dari Kabul. Ia adalah Mayor Jenderal Chris Donahue, komandan Divisi Lintas Udara ke-82.
Saat pasukan AS berangkat, mereka menghancurkan lebih dari 70 pesawat, lusinan kendaraan lapis baja dan melumpuhkan pertahanan udara. Sistem itu sebelumnya menggagalkan upaya serangan roket ISIS pada malam keberangkatan AS.
Sebelumnya Presiden Joe Biden membela keputusannya untuk tetap melakukan penarikan pasukan AS pada akhir Agustus. Dia mengatakan dunia akan memegang komitmen Taliban untuk mengizinkan perjalanan yang aman bagi mereka yang ingin meninggalkan Afghanistan.
"Sekarang, kehadiran militer kami selama 20 tahun di Afghanistan telah berakhir," kata Biden, yang berterima kasih kepada militer AS karena telah melakukan evakuasi berbahaya. Dia berencana untuk berbicara kepada mereka pada Selasa sore.
Biden mengatakan AS telah lama mencapai tujuan yang ditetapkan dalam menggulingkan Taliban pada 2001 silam karena menyembunyikan militan Al Qaeda yang mendalangi serangan 11 September di AS.
Keputusan Biden menuai kritik keras dari Partai Republik dan beberapa rekan Demokratnya atas penanganannya di Afghanistan, sesaat setelah Taliban mengambil alih Kabul.
Perang terpanjang Amerika di negara Asia Selatan ini merenggut nyawa hampir 2.500 tentara AS dan sekitar 240.000 warga Afghanistan, dan menelan biaya sekitar US$ 2 triliun.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Taliban Wajibkan Perempuan Afghanistan Pakai Cadar
