
Good Bye! Pesawat Terakhir AS Resmi Tinggalkan Afghanistan

Jakarta, CNBC Indonesia - Militer Amerika Serikat (AS) resmi mengakhiri keberadannya selama 20 tahun di Afghanistan. Penerbangan terakhir telah dilakukan, bahkan sebelum batas waktu Selasa (31/8/2021).
Penerbangan itu berlangsung pukul 19:29 waktu setempat Senin (30/8/2021). Secara total sudah 123.000 orang diangkut AS, baik tentara, warganya maupun warga Afghanistan yang hendak pergi dari kekuasaan Taliban.
"Saya di sini untuk mengumumkan selesainya penarikan kami dari Afghanistan dan berakhirnya misi militer untuk mengevakuasi warga Amerika," kata Jenderal AS Kenneth McKenzie saat berbicara dengan wartawan di Washington kemarin, dikutip AFP.
"Penarikan diri malam ini menandakan akhir dari evakuasi militer dan juga akhir dari misi hampir 20 tahun yang dimulai di Afghanistan tak lama setelah 11 September 2001."
Penarikan itu terjadi di tengah makin memanasnya situasi di negeri itu akibat kemunculan jaringan ISIS di Afganistan, ISIS-Khorasan (ISIS-K). Kelompok ini, mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri di Bandara Kabul yang menewaskan ratusan warga sipil dan 13 tentara AS.
Pentagon sendiri dua kali membalas serangan tersebut dengan mengerahkan drone pembunuh. Terbaru, AS menyerang mobil bomber bunuh diri dan menewaskan pelaku, Minggu.
Belum ada keterangan terbaru dari Presiden AS Joe Biden. Ia sendiri dijadwalkan melakukan konferensi pers Selasa ini waktu setempat.
Taliban sendiri merayakan kepergian AS dengan menggelar perayaan. Melansir media yang sama tembakan perayaan terdengar di pusat kota dan pejabat Taliban menyebutnya "momen yang menentukan".
"Afghanistan telah mendapatkan kemerdekaan penuh," kata Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid.
"Bangga menyaksikan momen bersejarah ini," kata seorang pejabat senior Taliban lain, Anas Haqqani.
Taliban menguasai kembali Afghanistan dua pekan lalu. Sebelumnya kelompok itu digulingkan AS di 2001 sebagai balasan atas serangan 9 September kala bom bunuh diri mengguncang New York dan Washington.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Biden Kirim Pasukan Tambahan ke Afghanistan, Bakal Perang?
