
Bahlil Soal EoDB Bank Dunia 2020 Belum Keluar: Bukan Salah RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia membantah jika pemerintah tidak mengupayakan peningkatan peringkat kemudahan berusaha (EoDB). Bantahan itu disampaikan Bahlil dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI yang ditayangkan di kanal Youtube DPR RI, Senin (30/8/2021).
"Bukan berarti kita tidak mengupayakan untuk terjadi peningkatan ranking EoDB. Sejak tahun 2019 akhir, 2020, dan sekarang, Bank Dunia belum mengeluarkan penilaian terhadap EoDB. Jadi ini bukan kesalahan pemerintahan Republik Indonesia," katanya.
Sebagai tindak lanjut, Bahlil mengaku sudah menemui perwakilan Bank Dunia di AS beberapa waktu lalu. Menurut informasi yang dia terima, peringkat EoDB akan dirilis Oktober nanti.
"Insya Allah EoDB kita akan terjadi perbaikan peringkat ke arah yang lebih baik seiring dengan implementasi UU Cipta Kerja," ujar Bahlil.
Sebelumnya dalam paparan, Bahlil bilang kalau pemerintah menargetkan peringkat EoDB tahun 2020 di urutan 60. Ia menjelaskan, tahun lalu, Bank Dunia tidak mengumumkan peringkat EoDB. Sehingga, Indonesia masih berada di urutan ke-73.
"Jadi Indonesia masih tetap di urutan 73. Jadi sejak kami masuk di BKPM belum ada pengumuman dari Bank Dunia sehingga ini menjadi PR kami. Kami baru balik dari sana, ke Bank Dunia, kami menghadap Bank Dunia dan kami sudah menanyakan hal itu," kata Bahlil.
"Insya Allah Oktober ini rencana ada pengumuman," lanjutnya.
Bahlil menargetkan Indonesia berada di urutan 60. Sebab, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi waktu sampai 2023, peringkat EoDB Indonesia di peringkat 40.
"Memang ini pekerjaan gak gampang pimpinan," ujar Bahlil.
"Ini tergantung lobi-lobi pimpinan, lobi-lobi setengah kamar yang tidak ada dalam UU," lanjutnya berkelakar.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Apa Beda BKPM dan Kementerian Investasi? Ini Jawaban Bahlil