Bahlil Ngadu ke Jokowi, Mau Tukin Jajarannya Kayak PNS Pajak!

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
07 December 2023 10:37
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2023. (Tangkapan Layar Kementerian Investasi - BKPM)
Foto: Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2023. (Tangkapan Layar Kementerian Investasi - BKPM)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk menaikkan tunjangan kinerja (tukin) jajarannya.

Permintaan itu ia sampaikan langsung dihadapan Jokowi dalam acara Rakornas Investasi 2023 yang turut dihadiri sekitar 20 gubernur, 200 bupati dan walikota, serta 36 Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan jajarannya.

Mulanya, Bahlil menyampaikan terima kasih kepada Jokowi karena telah memberikan dana alokasi khusus kepada bawahannya, khususnya DPMPTSP di berbagai daerah. Namun, kesejahteraan mereka kata Bahlil masih kurang dengan adanya DAK itu.

"DAK bapak juga sudah kasih tapi ada persoalan satu mereka katakan DAK sudah tapi mereka katakan kami punya kesejahteraan ini juga masih kurang pak. Ah, mereka punya tukin pak, kalau menteri kan enggak perlu bayar tukin pak," kata Bahlil dalam acara yang digelar di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (7/12/2023).

Menurut Bahlil, para bawahannya itu menyampaikan kritikan terkait tukin, karena selama ini mereka menjadi lapisan utama yang memasukkan dana para investor ke dalam negeri. Namun, yang selalu dinaikkan malah tukin para pegawai pajak.

"Kalau mereka-mereka di depan saya ini pak, kata mereka kenapa kementerian lain yang tukang menerima pajak saja tukinnya tinggi, tapi yang mendatangkan enggak naik-naik ini barang pak," ucap Bahlil.

Bahlil juga sempat menyinggung realisasi investasi yang selalu naik tiap tahun, dan bahkan mencapai target. Pada 2022, realiaasi investasi menurutnya telah mencapai Rp 1.207,2 triliun, di atas target Jokowi sebesar Rp 1.200 triliun dan naik 34% dari realisasi 2021 sebesar Rp 901 triliun.

"Jadi kata mereka pak, yang menerima pajak apanya yang mau dipetik kalau pohon dan buah nya enggak pernah dibawa masuk ke dalam negeri. Dan mereka juga bilang sama saya pak yang tukang petik kan enggak pernah tahu susahnya bagaimana merayu orang untuk masuk," ucap Bahlil ke Jokowi.

"Kok yang bagian merayu dengan bagian metik, yang bagian metik lebih dapat banyak daripada yang merayu ini pak," tutur Bahlil.

Jokowi nampak tersenyum-senyum dan sesekali tertawa mendengar pernyataan Jokowi itu. Hadirin yang menjadi peserta acara pun tak selesai-selesai bertepuk tangan mendengarkan pernyataan Bahlil itu.

"Tapi mohon maaf pak kami mohon kebijaksanaan bapak agar di saat saya setelah jadi menteri investasi di periode bapak tidak ada lagi beban yang saya tinggalkan untuk para yang di depan saya pak. Karena bagi kami pak yang bapak ajarkan adalah pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu memperjuangkan anggota dan bawahannya," ujar Bahlil.

"Jangan tepuk tangan terus saya tidak capres dan cawapres, jangan. Tapi yah kalian sudah mengerti semua untuk kebaikan bangsa rakyat dan negara," ungkapnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tumbuh 15,7%, Realisasi Investasi Q2-2023 Tembus Rp 349 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular