Sarasehan 100 Ekonom

Bu Sri Mulyani, Ini Masukan Ekonom Soal Utang RI Rp 6.500 T

Redaksi, CNBC Indonesia
26 August 2021 16:10
Infografis Menteri Pencetak Utang? Ini Sederet Prestasi Sri Mulyani
Foto: Infografis/Infografis Menteri Pencetak Utang? Ini Sederet Prestasi Sri Mulyani/Aristya Rahadian Krisabella

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yakin bisa membayar utang pemerintah yang sudah menumpuk. Apalagi akibat tekanan pandemi Covid-19, utang pemerintah naik tajam dalam satu tahun terakhir.

"Saat kita menghadapi pandemi dan penerimaan negara kita merosot, kita mengalami defisit dan berutang. Namun kita yakin bisa membayar lagi apabila penerimaan pajak bisa dikumpulkan," ujarnya.

Luky Alfirman, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan menambahkan peningkatan utang cukup besar terjadi karena pandemi covid-19.

"Dalam kondisi ekonomi yang tertekan, butuh peranan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) untuk stabilisasi dan counter-cyclical. Ini agar APBN bisa memberikan stimulus. APBN adalah tools, bukan tujuan," paparnya.

Kebutuhan penanganan pandemi membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Ini membuat defisit APBN semakin dalam, menjadi 6,14% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2020, menurut laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Namun, Luky menegaskan Indonesia bukan satu-satunya karena negara-negara lain juga menghadapi tekanan akibat pandemi. Defisit fiskal di Malaysia mencapai 6% PDB sementara Filipina 7,6% PDB.

"Indonesia relatif terjaga sebenarnya. Kalau dari peraturan perundang-undangan Keuangan Negara, batas utang adalah 60% PDB. Sekarang masih 39,4% PDB, masih jauh di batas bawah Undang-undang Keuangan Negara. Insya Allah kita masih aman," jelas Luky.

(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular