Internasional

Duh Malaysia! Ledakan Covid Hattrick, Rekor 3 Hari Beruntun

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
20 August 2021 16:30
Flags fly at the Malaysia National Palace in Kuala Lumpur, Malaysia, Thursday, Jan. 24, 2019. King Sultan Muhammad V shocked the nation by announcing his abdication in January 2019, days after returning from two months of medical leave. The 49-year-old sultan from eastern Kelantan state only reigned for two years as Malaysia's 15th king and didn't give any reason for quitting. Sultan Abdullah Azlan Shah succeeded his ailing 88-year-old father on Jan. 15, in a move seen as paving the way for him to become the next king. (AP Photo/Vincent Thian)
Foto: Istana Raja Malaysia (AP Photo/Vincent Thian)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam tiga hari berturut-turut, Malaysia mencatat kenaikan kasus infeksi Covid-19 yang cukup signifikan. Kasus bertambah 23.564 orang per Jumat (20/8/2021).

Jumlah ini naik dari kasus Kamis (22.948 kasus) dan Rabu (22.242 kasus). Direktur Jenderal Kesehatan Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah mengatakan total kumulatif infeksi Covid-19 di negara itu kini telah mencapai 1.513.024 kasus.

Dilansir dari Malaysia Kini, lima negara bagian atau teritori melaporkan empat digit kasus baru. Yakni Selangor 6.974 kasus (total kumulatif 545.120), Kuala Lumpur 1.652 kasus (162,302), Johor 1.323 kasus (117,990), Sabah 2.738 kasus (116.667), dan Sarawak 2.548 kasus (94.564).

Sementara di Negeri Sembilan ada 608 kasus tambahan. Sementara Kedah (1.932), Pulau Pinang (1.523), Kelantan (1.281), Perak (1.248), Melaka (610), Pahang (517), Terengganu (521), WP Labuan (1), WP Putrajaya (24), dan Perlis (64).

Pada Rabu, Negeri Jiran sempat mencatat 225 kasus kematian akibat Covid-19, dan Kamis mencatat 178 kasus kematian tambahan. Kini total jumlah korban nasional mencapai 13.480 jiwa.

Sebelumnya, sejumlah pengamat menilai, hal ini akibat politik Malaysia yang tak kunjung selesai. Senin, perpolitikan Malaysia memasuki babak baru saat Muhyiddin Yassin mundur sebagai perdana menteri (PM).

"Respons Malaysia terhambat oleh pemerintahan yang kacau dan pertikaian politik yang terus-menerus," ujar Joshua Kurlantzick, peneliti Asia Tenggara di lembaga think tank Council on Foreign Relations.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Malaysia Bakal Longgarkan Lagi Aturan Covid, Lepas Masker?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular