
RI Masih Diserbu Pangan Impor, Tahun Ini Sudah Capai Rp 88 T!

Indonesia juga melakukan impor kedelai, jagung, gandum dan meslin, serta tepung gandum dan meslin.
Masing-masing nilai impornya yakni kedelai mencapai US$ 873,33 juta dengan volume impor sebesar 1,51 juta ton. Kemudian jagung dengan nilai impor US$ 99,85 juta dan volumenya mencapai 376.478,48 ton.
Gandum dan meslin dengan nilai mencapai US$ 1,55 miliar dan volume sebesar 5,26 juta ton. Serta tepung gandum dan meslin dengan nilai US$ 4,92 juta dengan volume sebesar 12.526,61 ton.
Komoditas berikutnya yang diimpor ke dalam negeri yakni minyak goreng nabati dengan nilai impor mencapai US$ 49,17 juta, dengan jumlah yang diimpor sebanyak 31.420,12 ton.
Juga ada mentega dengan nilai impor mencapai US$ 50,31 juta dengan volume impor sebanyak 8.812,99 ton. Kelapa dengan nilai impor US$ 2,71 juta dengan volume impornya sebesar 1.609,44 ton.
Serta kelapa sawit yang diimpor dari Papua Nugini dan Malaysia dengan nilai impor mencapai US$ 49.858 dan volumenya sebanyak 319 kg.
Berikutnya ada kentang yang nilai impornya sebesar US$ 10,97 juta dengan volume sebanyak 24.064,9 ton dan ubi kayu yang nilai impornya US$ 86 dengan volume sebanyak 5 kg.
Terakhir, yang juga diimpor oleh Indonesia adalah komoditas rempah-rempah, yakni lada, cengkeh, kakao, dan tembakau.
Dimana nilai impor lada sepanjang Januari-Juni 2021 mencapai US$ 895.541 dengan volume 183,55 ton. Cengkeh dengan nilai impor mencapai US$ 15,28 juta dengan volume 2.818 ton.
Kemudian ada pula kakao dengan nilai impor mencapai US$ 286,33 juta dengan volume impor sebanyak 110.696,84 ton. Juga tembakau dengan nilai impor mencapai US$ 274,27 juta dengan volume impor 51.579,71 ton.
[Gambas:Video CNBC]