
Sudah 76 Tahun Merdeka, Indonesia Tetap Doyan Impor Pangan!

Indonesia juga mengekspor produk pangan dan hewan hidup. Namun nilainya tidak sebesar impor, sehingga neraca perdagangan untuk komoditas ini berstatus defisit.
Pada 2020, nilai ekspor pangan dan hewan hidup Indonesia ada di US$ 14,56 miliar. Dengan begitu, neraca perdagangan pangan dan hewan hidup mencatatkan defisit sekitar US$ 880 juta.
Dalam lima tahun terakhir, rata-rata ekspor pangan dan hewan hidup adalah US$ 13,06 miliar. Dengan rerata impor US$ 15,09 milar per tahun dalam lima tahun terakhir, artinya terjadi defisit US$ 2,03 miilar setiap tahunnya.
![]() |
Kedaulatan pangan masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Para pemangku kebijakan harus selalu mengingat pesan Bung Karno soal pangan.
"Soal persediaan makanan rakyat ini, bagi kita adalah soal hidup atau mati. Camkan, sekali lagi camkan. Kalau tidak, kita akan mengalami celaka," tegas Bung Karno kala peletakan batu pertama kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 1952.
Oleh karena itu, kedaulatan pangan harus disamakan dengan status Negara Kesatuan Republik Indonesia. Harga mati, jangan ditawar lagi. Dengan kondisi sekarang, dibutuhkan kerja keras untuk mewujudkan harga mati tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)